JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan konstruksi berbasis alat berat, PT PP Presisi Tbk (PPRE), mulai serius mendalami bisnis konstruksi pertambangan. Kontrak bisnis pertambangan ini mampu menambah penjualan per tahun dalam lima tahun ke depan.
Saat ini, PPRE telah menjalani kontrak dengan dua perusahaan batubara, PT Barasentosa Lestari dan PT Sriwijaya Bara Logistik, yang berada di Sumatera Selatan. Sementara tahun 2018 menurut rencana akan ada satu perusahaan pertambangan lagi yang meneken kontrak.
”Sedang dalam tahap negosiasi. Harapannya, bisa selesai semester satu ini. Jadi, total tahun ini ada tiga kontrak dengan perusahaan pertambangan,” ucap Benny Pidakso, Direktur Keuangan PPRE, Senin (5/2), pada acara konferensi pers PPRE di Graha CIMB Niaga, Sudirman, Jakarta.
Nilai kontrak baru itu akan sama dengan dua kontrak sebelumnya, sekitar Rp 1 triliun. Kontrak itu akan menambah penjualan perusahaan selama 3-5 tahun dengan nilai Rp 300 miliar-Rp 500 miliar per tahun.
Menurut Benny, bisnis konstruksi pertambangan sangat menguntungkan. Selain karena harga komoditas batubara yang sedang melonjak, kontrak panjang dapat menumbuhkan penjualan. ”Bisa untuk menghasilkan sampai lima tahun ke depan,” ujarnya.
Seperti kontrak PT Barasentosa Lestari dan PT Sriwijaya Bara Logistik yang akan menambahkan jumlah penjualan PPRE yang diperkirakan mencapai Rp 75o miliar. Jumlah itu dapat membantu target penjualan PPRE tahun 2018 sebesar Rp 4,4 triliun-Rp 4,9 triliun.
Adapun capaian penjualan pada 2017 sebesar Rp 1,8 triliun. Jumlah ini meningkat 389 persen dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp 371,2 miliar.
Penghasilan penjualan tahun 2017 didominasi 78 persen oleh civil work atau pengerjaan galian, pengerukan, dan pemadatan jalan tol.
Capaian tahun 2017 itu masih dalam proses audit. ”Walaupun proses audit masih berlangsung, kami optimistis terhadap estimasi tersebut. Kami akan menjelaskan kinerja perseroan secara lebih detail setelah proses audit yang diharapkan akan selesai pada pekan pertama Februari ini,” tutur Benny.
Ia menambahkan, perluasan bisnis ke pertambangan merupakan cara PPRE untuk melebarkan pasar. ”Kami tidak mau dibilang jago kandang karena hanya mengandalkan PT PP (perusahaan induk PPRE),” ucapnya. (DD06)