Djaring Menyasar UMKM yang Butuh Pengelola Situs Pribadi
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memasarkan produk secara luas. Namun, untuk meraih peluang ini, pelaku usaha harus bisa menggunakan teknologi yang dikenal sulit untuk dipahami masyarakat awam, seperti pemrograman atau manajemen situs website yang dimiliki.
Djaring, perusahaan rintisan (startup) di bidang web builder (membangun situs internet), mengambil kesempatan ini menjadi celah bisnis, sekaligus membantu pelaku UMKM mengelola situs pribadi yang mendorong pemasaran produk mereka.
Co-Founder Chief Executive Officer (CEO) Djaring Laksamana Mustika, saat peluncuran perusahaan di Jakarta, Selasa (6/2), menyatakan, ide mendirikan perusahaan ini muncul karena jumlah UMKM di Indonesia yang mencapai 59,2 juta. Namun, dari jumlah itu, hanya sekitar 3,79 juta yang memasarkan produk lewat daring. Selain itu, tidak semua UMKM yang menggunakan daring memiliki situs usaha sendiri, hanya mengandalkan media sosial.
”Kami memberikan solusi untuk pengusaha UMKM yang ingin memiliki situs sendiri, tetapi tidak memiliki sumber daya yang terpenuhi. Ini tidak hanya sekadar web builder, di Djaring kami juga menyediakan admin yang berasal dari mahasiswa. Sifatnya kemitraan. Kami juga localize, artinya berkolaborasi dengan pihak lokal,” tutur Laksamana.
Ia menambahkan, kolaborasi dengan pihak lokal terlihat dari perusahaan-perusahaan yang dijadikan mitra dalam membangun jaringan perdagangan digital ini.
Saat ini, Djaring bekerja sama dengan Midtrans dalam hal pembayaran, TIKI dan JNE dalam hal logistik, dan telah terintegrasi dengan Jurnal.id dalam hal pencatatan keuangan.
”Sekarang semuanya serba digital. Jadi, memiliki website adalah keputusan yang tepat untuk mengembangkan usaha. Dengan menggunakan situs pribadi, orang-orang lebih mudah mengakses dan melihat produk-produk kami,” ujar David Christian, Co-Founder Evoware, produk kemasan ramah lingkungan. (DD12)