JAKARTA, KOMPAS — Kelanjutan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan ditentukan akhir Februari ini. Pemerintah mempertimbangkan kemungkinan perpanjangan jalur sampai ke Yogyakarta dan Solo.
Sejauh ini terdapat beberapa kemungkinan untuk pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung. Salah satunya, jalur kereta cepat hanya 140 km untuk Jakarta-Bandung.
Kedua, rencana pembangunan diintegrasikan dengan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.
Kini, pemerintah juga mempertimbangkan kemungkinan perpanjangan jalur kereta cepat dari Jakarta, Bandung, sampai Yogyakarta dan Solo.
Hal ini dibahas dalam rapat tertutup yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (5/2) siang di Istana Merdeka, Jakarta.
Hadir dalam rapat ini antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
”Apakah 140 km, sampai Kertajati, atau sampai ke Yogya-Solo, kami masih ingin melihat fisibilitasnya karena kereta cepat pada 300 km baru feasible. Opsi kita buka,” kata Luhut seusai rapat.
Untuk itu, lanjut Luhut, Presiden Joko Widodo meminta supaya semua evaluasi dan kajian diselesaikan akhir Februari ini. Proyek kereta cepat ini tetap akan dilanjutkan, tetapi soal apa yang harus dilakukan selanjutnya dan kemungkinan memperpanjang jalur akan diputuskan segera.
Dalam kajian ini, Menko Maritim menjadi koordinator untuk semua kementerian/lembaga yang terkait. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) juga dilibatkan dalam kajian ini.
Budi Karya Sumadi menilai perpanjangan jalur kereta cepat akan semakin baik. ”Kalau lebih jauh, penumpangnya lebih banyak, kan, malah lebih feasible,” katanya.
Selain itu, bila disambungkan dengan Bandara Kertajati, kereta cepat juga akan bermanfaat. Sebab, untuk warga dari sekitar Karawang yang akan berangkat keluar negeri, kereta cepat akan bisa digunakan. Bandara Kertajati pun direncanakan rampung tahun ini.
Peletakan batu pertama proyek kereta cepat sudah dilakukan sejak 2016. Untuk membangun kereta cepat Jakarta-Bandung, investasi yang disiapkan mencapai 5,6 miliar dollar AS.
Adapun pembiayaan proyek kereta cepat ini ditanggung BUMN Indonesia-PT Wijaya Karya (Persero) dan Bank Pembangunan China (CDB). Adapun pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini dilakukan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).