JAKARTA, KOMPAS — Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat tipis 0,15 persen pada penutupan sesi perdagangan, Kamis (8/2) sore. Penguatan IHSG dinilai masih tipis karena investor belum melakukan aksi buyback sejak bursa terkoreksi cukup dalam pada Selasa lalu.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada level 6.543,62 saat sesi perdagangan dibuka. IHSG bergerak fluktuatif sepanjang hari ini. Sepanjang sesi perdagangan, indeks bergerak di level 6.519,09-6.549,17.
Pada sesi akhir perdagangan, indeks ditutup menguat 9,76 poin atau setara 0,15 persen ke level 6.544,63.
Sebanyak 146 saham melemah, 188 saham menguat, dan 140 saham bergeming. Sepanjang perdagangan dibuka, investor mentransaksikan 13,29 miliar saham dengan nilai perdagangan mencapai Rp 7,64 triliun.
Sejumlah emiten mencatatkan perdagangan positif, yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang naik 100 poin, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) naik 95 poin, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang tumbuh 40 poin.
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menjelaskan, penguatan IHSG disebabkan lebih kepada adanya technical rebound atau efek lanjutan dari penguatan saham sehari sebelumnya. Selain itu, pemulihan indeks juga disebabkan cadangan devisa Indonesia yang cukup besar pada Januari, yakni sebesar Rp 113,8 miliar dollar AS.
”Penguatan hari ini juga karena membaiknya kondisi pasar saham di Ameriksa Serikat,” ujar Alfred di Jakarta.
Meski menguat, Alfred menilai pemulihan indeks tidak signifikan. Hal itu dikarenakan pasar masih menunggu perkembangan bursa global. Investor, katanya, belum melakuian aksi beli balik (buy back) karena masih menunggu perkembangan bursa Amerika Serikat.
”Artinya, investor masih wait and see. Maka, kenaikan IHSG juga tidak begitu banyak,” ucapnya.
Alfred memprediksi perdagangan saham besok tidak jauh berubah seperti hari ini. Alfred memprediksi, IHSG besok akan bergerak pada rentang level 6.512-6.582.
Sejalan dengan IHSG, Indeks KOMPAS100 menguat 0,180 persen atau 2,498 poin ke level 1,387. Dalam indeks KOMPAS100, emiten yang tumbuh tertinggi pada Kamis ini adalah PT Sentul City Tbk (BKSL).
Di posisi berikutnya menyusul PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), serta PT Hanson International Tbk (MYRX).
Sementara, pada pasar valuta asing, nilai tukar rupiah ditutup melemah 50 poin atau setara 0,37 persen di Rp 13.605 per dolar AS. (DD10)