JAKARTA, KOMPAS — Rumah dengan uang muka 0 persen atau tanpa uang tanda jadi menarik minat generasi milenial. Dengan tidak diperlukannya uang muka, alokasi dana biasanya akan dialihkan calon pembeli untuk merenovasi rumah ketika ditempati nantinya.
Agen Pemasaran Perumahan The Greenhill Riza Andreas Sanjaya mengatakan, pada awalnya ia menawarkan rumah dengan uang muka 10 persen. Namun, tawaran tersebut turun menjadi 0 persen agar lebih menarik peminat.
”Saat ini dari sekitar 20 orang yang tertarik selama pameran, 80 persen adalah anak muda dengan kisaran umur 25-28 tahun yang mendaftar untuk membeli rumah dengan down payment (DP) 0 persen,” kata Riza, di sela acara Indonesia Properti Expo (Ipex), Jakarta, Minggu (11/2). Ipex berlangsung dari 3 Februari hingga 11 Februari 2018 di Jakarta Convention Center (JCC).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ada 176,8 juta penduduk usia produktif pada 2017 di Indonesia atau sekitar 67 persen dari 261,8 juta penduduk. Dari jumlah itu, sekitar 80 juta orang di antaranya generasi milenial yang lahir pada 1980-1999.
Riza mengungkapkan, para calon pembeli di perumahan The Greenhill tanpa uang muka itu memiliki penghasilan dengan kisaran Rp 12 juta-Rp 20 juta per bulan. Mereka rata-rata memilih rumah tipe 36 dengan luas tanah 84 meter persegi.
Pemilihan rumah dengan tanpa uang muka akan meningkatkan angsuran cicilan per bulan. ”Jika mereka harus mengangsur rumah selama 20 tahun, dengan DP mereka harus membayar 3,6 juta per bulan. Namun, kalau dengan DP 0 persen naik menjadi 3,8 juta per bulan,” kata Riza.
Ia menyatakan, pemilihan cicilan rumah tanpa uang muka membuat calon pembeli biasanya mengalihkan alokasi dana untuk uang muka untuk renovasi rumah ketika ditempati nanti. Pembeli biasanya akan merenovasi rumah untuk menambah ruangan.
Salah seorang pengunjung Ipex, Danang (32), menyatakan, ia memilih rumah tidak hanya berdasarkan perlu atau tidaknya uang muka. Ia juga mempertimbangkan faktor lain, seperti kenyamanan lokasi dan akses transportasi. (DD13)