JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba konsolidasi Rp 3,7 triliun sepanjang 2017, tumbuh 3,8 persen dari 2016. Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit, pengelolaan biaya operasional, dan kualitas aset yang baik.
Pertumbuhan kredit didorong segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dan korporasi. Direktur Utama Bank Danamon Indonesia Sng Seow Wah, Senin (12/2), di Jakarta, mengatakan, kredit Danamon tumbuh 2 persen dari Rp 127,3 triliun menjadi Rp 129,7 triliun pada 2017. Kredit pada segmen UKM tumbuh 10 persen, sedangkan pada segmen korporasi tumbuh 4 persen menjadi Rp 37,6 triliun. ”Kami mendapat tekanan di bisnis mikro. Pada saat yang sama, kami berinvestasi di kartu kredit dan UKM,” ujar Sng Seow Wah saat pemaparan kinerja.
Direktur Bisnis Mikro Danamon Satinder Ahluwalia menyampaikan, pihaknya telah meningkatkan manajemen kredit dengan memadukan semua fungsi proses persetujuan kredit di setiap lini usaha. Rasio kredit bermasalah Bank Danamon tercatat 2,8 persen. Biaya kredit juga turun 21 persen menjadi Rp 3,5 triliun.
Direktur Kepatuhan Danamon Rita Mirasari mengatakan, rencana penambahan kepemilikan saham Bank Danamon oleh Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ (BTMU) akan disampaikan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 20 Maret mendatang. BTMU berencana menambah saham di Danamon hingga 40 persen dari semula 19,9 persen. Setelah meminta persetujuan pada RUPS, BTMU akan mengajukan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk menjadi pemegang saham pengendali.
Program Mekaar
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menambah lokasi pengembangan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di empat provinsi dari saat ini 24 provinsi. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Permodalan Nasional Madani YR Wijayandaru mengatakan, pemerintah menargetkan nasabah program Mekaar bisa mencapai 4 juta orang pada 2018. Saat ini, nasabah Mekaar tercatat mencapai 2,1 juta orang.
Mekaar menyasar calon pelaku usaha mikro dari kelompok masyarakat prasejahtera dengan pola kelompok. Saat ini, Mekaar masih terkonsentrasi di Pulau Jawa sebesar 70 persen dari total 2,1 juta nasabah. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan akan membantu nasabah Mekaar untuk memperoleh fasilitas usaha yang lebih baik. (DD10)