Dekati Milenial Tak Bisa dengan Strategi yang Seragam
Oleh
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sebagian besar konsumen di Indonesia merupakan generasi milenial. Akan tetapi, untuk mendekati generasi milenial tidak bisa dipakai model pendekatan yang secara seragam. Generasi milenial atau generasi Y merupakan sekelompok orang yang lahir pada 1980 - 1999.
Saat memberi kata sambutan dalam seminar Artpreneur di Jakarta, Rabu (14/2), Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Rina Ciputra Sastrawinata mengungkapkan, 40 persen dari konsumen di Indonesia merupakan generasi milenial.
Pembicara seminar, Direktur Eksekutif Hakuhodo Network Indonesia Devi Attamini mengatakan, pendekatan kepada generasi milenial tidak dapat diseragamkan. "Jangan melihat generasi milenial sebagai konsumen, tetapi lihatlah sebagai suatu keutuhan yang holistik," kata Devi.
Devi memaparkan, di dalam golongan generasi milenial ada perbedaan mendasar antara yang lahir pada 1990an dengan 1980an saat berbelanja di dunia digital. Kelompok yang lahir pada 1980an cenderung melihat penjualan dalam jaringan (daring) maupun toko fisik untuk mencari harga terbaik sebelum membeli barang. Nantinya, mereka cenderung membeli di toko fisik.
Sementara, generasi yang lahir pada 1990an menganggap berbelanja barang sebagai suatu pengalaman. Karena itu, bagi mereka berbelanja daring dan di toko fisik hanya sekadar platform, yang lebih penting pengalaman berbelanjanya. "Mereka tidak akan segan menceritakan pengalamannya dan merekomendasikan produk yang dibelinya, baik pengalaman baik atau buruk," tutur Devi. (DD09)