Kredit Pemilikan Rumah Subsidi Masih Menjadi Andalan
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kredit rumah subsidi masih menjadi andalan di segmen kredit perumahan yang disalurkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pada 2017, penyaluran kredit rumah bersubsidi mencapai Rp 34,16 triliun untuk 481.329 rumah.
”KPR (kredit pemilikan rumah) subsidi dari BTN mendominasi dengan 95,42 persen dari keseluruhan pasar rumah bersubsidi,” kata Direktur Utama BTN Maryono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/2).
Hingga akhir 2017, KPR subsidi BTN tumbuh sebesar 32,45 persen dari Rp 56,83 triliun menjadi Rp 75,27 triliun. Pangsa pasar BTN di KPR subsidi sebesar 95,42 persen. ”Target unit KPR subsidi pada 2017 belum tercapai karena memang tergantung anggaran dari pemerintah,” ujar Maryono.
Direktur BTN Nixon LP Napitupulu menambahkan, rasio kredit bermasalah (NPL) turun seiring dengan NPL industri perbankan yang secara umum juga turun. Menurut Nixon, KPR subsidi merupakan jenis produk yang paling baik di BTN karena rasio NPL rendah, yakni 1,26 persen.
BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,02 triliun pada triwulan IV-2017. Laba tersebut ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan yang naik 21,01 persen dari Rp 164,44 triliun pada 2016 menjadi Rp 198,99 triliun pada Desember 2017.
Aset BTN pada triwulan IV-2017 mencapai Rp 261,36 triliun atau naik 22,04 persen dari total aset pada triwulan IV-2016 sebesar Rp 214,16 triliun. Maryono mengatakan, pada tahun 2018, perusahaan menargetkan pencapaian laba bersih bisa meningkat di atas 25 persen.
Kinerja Danamon
PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih Rp 3,7 triliun pada tahun 2017, tumbuh 38 persen dibandingkan dengan 2016 (bukan 3,8 persen seperti tertulis di Kompas, Selasa 13/2).
”Pertumbuhan laba yang berkelanjutan merupakan hasil upaya diversifikasi sumber pendapatan, penguatan layanan nasabah, serta penerapan solusi berbasis teknologi dan digital secara komprehensif,” ujar Direktur Utama Danamon Sng Seow Wah dalam siaran pers yang dikutip Kompas pada Selasa.
Menurut Sng Seow Wah, portofolio kredit Danamon mulai bergeser menuju segmen non-mass market. Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 5 persen menjadi Rp 122,9 triliun. (FER/NAD)