JAKARTA, KOMPAS — Kerja sama perbankan dengan perusahaan asuransi untuk pengembangan produk dan jaringan pemasaran atau bancassurance masih menjadi pilihan. Sebab, pola kerja sama ini menguntungkan perbankan, perusahaan asuransi, dan konsumen.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada triwulan II-2017, kanal pemasaran melalui bank atau bancassurance berkontribusi sebesar 43,2 persen dari total pendapatan premi dan meningkat 33,7 persen secara tahunan.
Sementara kanal pemasaran melalui agen berkontribusi 37,7 persen dari total pendapatan premi. Jumlah agen asuransi jiwa pada triwulan II-2017 sebanyak 571.117 orang atau bertambah 12,5 persen dibandingkan dengan triwulan II-2016.
Partnership Distribution Director Asuransi Generali Indonesia Yuliana Tjong mengatakan, produk bancassurance menjadi pilihan utama dalam menjual dan memasarkan produksi asuransi. Hal ini karena pemasarannya lebih luas dan massif dengan bantuan jaringan dari perbankan.
”Selain itu, produk perbankan dan produk asuransi itu menjadi memiliki nilai tambah. Sebab, bancassurance adalah perpaduan keduanya,” ujar Yuliana saat peluncuran produk bancassurance antara Generali Indonesia dan Bank BTN, yakni G-Pro, di Kantor Pusat BTN di Jakarta, Rabu (21/2).
Ia mencontohkan produk asuransi G-Pro. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) bekerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meluncurkan produk asuransi Generali Protection (G-Pro). Produk asuransi ini ditujukan kepada nasabah kredit pemilikan rumah dari BTN yang memberikan manfaat uang klaim saat nasabah meninggal atau terdiagnosis penyakit kritis.
Penerima manfaat itu adalah nasabah KPR BTN untuk semua masa tenor dan berapa pun harga rumahnya. Uang klaim akan diberikan kepada ahli waris nasabah KPR tersebut. Adapun untuk mendapatkan manfaat asuransi itu, nasabah membayar premi sebesar 1,5 persen dari jumlah cicilan berjalan per bulan.
Direktur BTN Dasuki Amsir menjelaskan, KPR adalah produk unggulan BTN. Memberikan asuransi bagi nasabah KPR membuat produk KPR BTN memiliki nilai lebih.
”Kerja sama seperti ini menguntungkan semua pihak. Perbankan untung, perusahaan asuransi untung, dan nasabah juga dapat untung,” ujar Dasuki.
Selain itu, melalui kerja sama ini, BTN akan memperoleh pendapatan nonbunga atau fee based income. Tahun ini BTN menargetkan pendapatan nonbunga dapat tumbuh 26,7 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 52,08 miliar.