SEMARANG, KOMPAS — Calon gubernur Jawa Tengah, pada Pemilihan Gubernur 2018, Sudirman Said, mengatakan, pihaknya akan merevisi pelaksanaan program kartu tani. Hal ini karena dalam setiap pertemuan dengan petani, baik kelompok maupun perseorangan, keluhan soal kartu petani selalu mengemuka.
”Suara petani di mana-mana sama, kartu petani bukannya memudahkan malah menyulitkan petani mengingat lebih dari 70 persen petani sudah tua,” kata Sudirman Said setelah berdialog dengan gabungan kelompok tani di Kecamatan Cepu, Blora, dan daerah lain di Jateng, Kamis (22/2).
Menurut Sudirman Said, cagub yang diusung koalisi Partai Gerindra, PKB, PKS, dan Partai Amanat Nasional, sejak dirinya keliling Jateng, mulai dari Sragen sampai Banyumas, mulai Rembang sampai Brebes, Temanggung, bahkan dalam pertemuan dengan tokoh lintas agama, selalu ada yang menyampaikan keluhan tentang kartu tani.
Untuk itu, dia menilai konsep dan niat program kartu tani sejatinya baik. Hanya pelaksanaannya harus ditata ulang. Prinsipnya harus sederhana dan memudahkan petani, bukan sebaliknya.
Apabila tidak dikaji ulang, kartu tani bisa berlanjut, tetapi eksekusinya kedodoran karena kurang persiapan dan sosialisasi. Semangatnya mendorong transaksi nontunai, tetapi petani kita belum seluruhnya siap.
Dalam kesempatan dialog itu, yang dihadiri tokoh petani, sejumlah kepala desa, dan pengurus Gapoktan, Sudirman menyatakan akan memperbaiki cara pelaksanaan kartu tani sehingga bukan saja memudahkan, melainkan juga menguntungkan petani.
”Kalau saya terpilih menjadi gubernur, kami akan revisi total cara pelaksanaanya. Prinsip sederhana dan memudahkan harus diterapkan. Kartu tani harus memudahkan hidup petani yang sudah sulit, bukannya menambah kesulitan,” katanya.
Perbaikan pelaksanaan kartu tani menjadi salah satu program Sudirman Said sebagai turunan dari misi untuk memuliakan petani.
Bagi petani di Dempet, Kabupaten Demak, Supardi meminta pelaksanaan kartu tani bisa didesain agar petani boleh membeli pupuk bersubsidi secara eceran. Hal ini karena kebutuhan pupuk tiap petani berbeda sesuai luas lahan sawah yang digarapnya.