JAKARTA, KOMPAS — Bank Indonesia diperkirakan akan menaikkan lagi suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate pada kuartal keempat 2018 sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Kenaikan tersebut disebabkan oleh laju inflasi yang lebih tinggi. Sementara ekonom Bank CIMB Niaga, Adrian Pangabean, memperkirakan pelarian modal dari para investor membuat rupiah tertekan.
”Kebutuhan domestik akan meningkat karena ada beberapa peristiwa besar, seperti Asian Games, pertemuan Dana Moneter Internasional di Bali, serta pilkada serentak,” ujar ekonom UOB, Enrico Tanuwidjaja, di Jakarta, Kamis (22/2). Kenaikan tersebut, kata Enrico, merupakan kebijakan yang cukup konsisten.
Faktor eksternal yang mendorong kemungkinan kenaikan suku bunga ini adalah kenaikan suku bunga di AS. Enrico memperkirakan, dari perkiraan semula, ada tiga kali kenaikan suku bunga karena perkembangan ekonomi AS, ada kemungkinan kenaikan suku bunga menjadi empat kali tahun ini.
Pelemahan rupiah
Ekonom Bank CIMB Niaga, Adrian Pangabean, mencermati pelemahan kurs rupiah terhadap dollar AS yang disebabkan oleh pelarian modal.
”Hingga 18 Februari, rupiah melemah 0,24 persen terhadap dollar AS. Pelemahan terbesar terjadi pada awal Februari sebesar 1,56 persen ketika pasar saham dan obligasi bergerak liar setelah ada berita baik di pasar tenaga kerja AS,” kata Adrian.
Per 23 Januari 2018, investor asing masih mencatatkan arus dana positif di pasar obligasi sebesar Rp 44 triliun. Akan tetapi per 14 Februari, dana tersebut turun drastis menjadi hanya Rp 15 triliun, dalam tiga pekan ada dana kelaur sebesar Rp 29 triliun. Sementara arus dana keluar di pasar saham terus terjadi hingga mencapai Rp 7 triliun per 14 Februari lalu.
Menurut Adrian, dampak dari keluarnya dana investor asing ini langsung berdampak pada kurs rupiah yang tertekan sebesar 0,24 persen. Kurun waktu pelemahan terbesar terjadi pada 26 Januari dan 14 Februari, ketika kurs rupiah bergerak pada kisaran Rp 13.300-Rp 13.650 per dollar AS. Padahal, indeks dollar AS juga melemah sebesar 2,7 persen hingga 14 Februari.