JAKARTA, KOMPAS — Usaha kuliner menjadi salah satu pendorong utama ekonomi kreatif di Indonesia. Sektor ini dapat meningkat seiring dengan perkembangan perusahaan rintisan.
Berdasarkan Survei Khusus Ekonomi Kreatif yang dilakukan Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik pada 2016, subsektor kuliner menyumbang sekitar 41 persen pada produk domestik bruto (PDB) di Indonesia.
Meskipun demikian, salah satu tantangan yang dihadapi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah persoalan pemasaran.
Solusi untuk menyelesaikan persoalan pemasaran antara lain menggunakan teknologi digital khususnya memanfaatkan perkembangan perusahaan rintisan (startup).
Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Commercial Expansion Go-Jek, mengatakan, Go-Food membantu pengusaha UMKM kuliner dengan memberikan akses langsung terhadap pelanggan tanpa perlu memiliki armada pesan-antar sendiri.
”UMKM kuliner juga kami bantu dari sisi pengenalan merek dan pemasaran,” ujar Catherine dalam konferensi pers Malam Juara Partner Go-Food 2017 di Jakarta, Jumat (23/2).
Saat ini, lebih dari 70 persen pedagang mitra Go-Food merupakan pengusaha kuliner yang masuk kategori pengusaha kecil dan menengah. Rata-rata transaksi mereka meningkat dua setengah kali lipat sejak bergabung dengan Go-Food. (DD08)