Tangkapan Kerang Menyusut Akibat Proyek Reklamasi

kompas/Ingki Rinaldi

Sejumlah warga di Kampung Kerang Hijau, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (26/2) tengah memisahkan daging kerang hijau dari cangkangnya.

JAKARTA, KOMPAS - Hasil tangkapan ikan dan kerang di sebagian pesisir Jakarta cenderung turun akibat terjadinya perubahan lingkungan. Sebagian warga di Kampung Kerang Hijau, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (26/2) mengatakan hal itu setidaknya mulai terjadi setelah reklamasi di Teluk Jakarta mulai dilakukan pada 2015.

Dodo Wiratna (37), yang sehari-hari mengumpulkan kerang hijau di perairan Teluk Jakarta mengutarakan hal tersebut. Ia mengatakan, jika sebelumnya satu kuintal kerang hijau bisa diperoleh dalam sekali melaut, kini hasil tersebut berkurang hingga sekitar 20 kilogram saja.

“Sekarang (reklamasi) sedang berhenti. Waktu itu ketika masih berlangsung, samasekali tidak ada kerang hijau yang bisa didapatkan,” sebut Dodo.

Hal serupa dialami Cahyani (32) yang mengumpulkan ikan-ikan tangkapan nelayan. Menurutnya, hasil tangkapan ikan berkurang sekitar 50 persen setelah reklamasi mulai dilakukan.

Selain hasil tangkapan yang cenderung berkurang, besaran banjir rob dalam setiap periodenya juga terpengaruh. Dodo mengatakan, rob kini bisa mencapai ketinggian hingga sekitar satu meter jika dibandingkan masa sebelum reklamasi dilakukan dengan ketinggian air hanya sekitar 10 sentimeter atau 15 sentimeter saja.