JAKARTA, KOMPAS — Pemanfaatan sistem perdagangan dalam jaringan bernilai strategis bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Melalui sistem ini, mereka dapat memperluas jaringan, promosi, dan memperluas pasar.
”UKM dengan jumlah unit usaha 59,26 juta unit dan menyerap 96,99 persen dari total tenaga kerja tentu pantas mendapat perhatian agar mampu mengakses pasar domestik ataupun global,” kata Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Emilia Suhaimi di Jakarta, Selasa (27/2).
Emilia mengatakan hal itu pada peluncuran Kreasi Nusantara, sebuah program yang didedikasikan platform e-dagang Shopee untuk mempromosikan produk Indonesia. Kategori produk ini, antara lain, mencakup mode, makanan dan minuman, kecantikan dan perawatan, serta perlengkapan rumah tangga.
Menurut Emilia, sistem perdagangan dalam jaringan merupakan keniscayaan seiring peningkatan penggunaan internet di Indonesia. ”Pengaruh perkembangan digital ke bisnis pun tak terbantahkan, termasuk dalam membuat model-model bisnis baru,” ujarnya.
Head of Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo menuturkan, dalam dua tahun terakhir, pasar Shopee di Indonesia terus membesar. ”Kami meraih 25 juta lebih unduhan aplikasi. Sebanyak 95 persen lebih transaksi terjadi di aplikasi mobile,” katanya.
Shopee saat ini menjangkau 515 kabupaten/kota di Indonesia. Radityo mengatakan, Shopee melihat potensi perkembangan e-dagang dan usaha kecil menengah (UKM) serta industri kecil menengah (IKM) di Indonesia. ”Hal ini menjadi latar belakang kami meluncurkan program Kreasi Nusantara,” katanya.
Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian Endang Suwartini mengatakan, Kemenperin berupaya mendorong pemanfaatan teknologi digital oleh IKM agar lebih inovatif dan kreatif sehingga akses pasarnya lebih luas. Kemenperin bekerja sama dengan sejumlah marketplace, termasuk Shopee. (CAS)
