Warga Minati Lelang Barang Milik Pejabat
Warga yang ingin membeli barang lewat lelang bisa ikut dengan dua cara, yakni lelang konvensional dan lelang elektronik. Untuk lelang konvensional, warga disyaratkan mendaftar di lokasi paling lambat satu jam sebelum lelang dimulai.
”Sedangkan lelang elektronik ditutup Rabu pukul 00.00. Sudah ada yang mendaftar menjadi peserta lelang, baik yang konvensional maupun yang melalui internet,” kata Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Lukman Effendi.
Dari 55 barang koleksi pejabat yang dilelang secara sukarela itu, 40 barang dilelang secara konvensional. Artinya, peserta lelang memberikan tawaran langsung dalam acara lelang di lokasi. Sementara 15 barang koleksi dilelang secara elektronik. Penawarannya pun dilakukan tertutup. Artinya, peserta lelang memberi penawaran secara tertutup melalui sistem teknologi informasi yang telah disiapkan.
Lelang barang koleksi pejabat dan petinggi BUMN tersebut merupakan inisiatif DJKN untuk menyosialisasikan lelang sebagai cara transaksi alternatif yang efisien, efektif, dan memiliki kepastian hukum. Hal ini sekaligus mengambil momentum 110 tahun lelang di Indonesia sejak diterbitkannya Vendu Reglement Staatsblad atau Undang-Undang Lelang oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 28 Februari 1908.
”Dana yang terkumpul tidak menjadi target utama walaupun kami ingin setinggi-tingginya karena akan disumbangkan untuk biaya pendidikan. Kalau dari harga terendah dan semua barang terjual, diharapkan dana yang terkumpul mencapai Rp 77 juta,” ujar Kepala Subdirektorat Lelang DJKN Erris Eva Sundari.
Erris menambahkan, hampir semua barang yang dilelang secara elektronik sudah mendapatkan penawaran. Sementara untuk yang konvensional masih terbuka menjelang lelang pada Rabu ini. ”Sejauh ini sudah banyak yang mendaftar. Hampir semua item untuk lelang elektronik sudah ada yang mendaftar. Untuk yang konvensional belum ada laporan, masih akan terus bertambah sampai menjelang acara lelang,” kata Erris.
Menurut Suci Landon, barang-barang yang dilelang itu punya nilai tambah karena merupakan koleksi pribadi para pejabat. ”Seperti batik milik Rini Soemarno yang dilelang, itu baju yang dipakainya saat dilantik sebagai menteri,” ujarnya.
Warga lain, Sadimah (26), tertarik mengikuti lelang karena harga batas bawah yang ditawarkan cukup terjangkau. Sadimah yang datang bersama ibunya mengincar koleksi sepeda gunung milik Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Boediarso Teguh Widodo. Untuk mengikuti lelang sepeda itu, Sadimah mesti menyetor jaminan Rp 220.000.
”Saya sudah sering mengikuti lelang. Kali ini lebih menarik karena merupakan koleksi pejabat negara dan harganya terjangkau,” ujarnya.
Pejabat yang berpartisipasi menyertakan koleksi pribadi pada lelang sukarela ini mencapai 18 orang. Salah satunya adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu, sejumlah menteri, pejabat eselon satu dan dua kementerian, serta direktur utama bank BUMN juga berpartisipasi.
Barang yang dilelang antara lain kain tenun, busana batik, sepatu, dasi, tas, gitar, dan lukisan. (DD10/LAS/ARN)