JAKARTA, KOMPAS — Pada Februari 2018 terjadi inflasi sebesar 0,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 132,32, sementara pada Januari sebesar 132,10. Dari 82 kota, 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,65, sedangkan terendah terjadi di Palangkaraya sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 127,64 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 0,96 persen dengan IHK sebesar 136,82, sedangkan terendah terjadi di Lubuklinggau, yaitu 0,02 persen, dengan IHK sebesar 129,79.
Dalam pemaparan perkembangan IHK Februari 2018 di Jakarta pada Kamis (1/3), Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi 0,17 persen tersebut didominasi oleh inflasi inti sebesar 0,26 persen dengan andil 0,15 persen. ”Komoditas yang paling dominan ialah emas karena dipengaruhi pergerakan internasional. Emas memiliki sumbangan inflasi inti sebesar 0,02 persen,” kata Suhariyanto.
Inflasi terjadi karena kenaikan harga seluruh indeks kelompok pengeluaran. Kelompok bahan makanan sebesar 0,13 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,43 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,22 persen.
Kelompok sandang sebesar 0,35 persen, kelompok kesehatan 0,26 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, serta olahraga sebesar 0,07 persen. Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan menyumbang 0,02 persen. (DD08)