Pengusaha Rintisan Kuliner Didorong Bersaing di Pasar Global
Oleh
Jumarto Yulianus
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS – Badan Ekonomi Kreatif terus berupaya menggerakkan ekonomi nasional melalui industri kuliner Indonesia dengan menyelenggarakan Food Startup Indonesia 2018. Melalui kegiatan tersebut, pengusaha rintisan kuliner dari berbagai daerah didorong untuk bersaing di pasar global.
Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fadjar Hutomo dalam kegiatan sosialisasi Food Startup Indonesia (FSI) 2018 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (6/3), mengatakan, Indonesia memiliki peluang bagus dan kesempatan besar untuk bersaing di pasar global melalui sektor kuliner.
”Kita memiliki komposisi lokal yang bisa dimaksimalkan menjadi keunikan dan daya tarik di pasar global. Harapannya, merek kuliner Indonesia bisa mendunia, seperti misalnya KFC (Kentucky Fried Chicken),” katanya.
Dengan FSI 2018, kata Fadjar, pihaknya berupaya mengembangkan ekosistem pengusaha rintisan (startup) sektor kuliner. Survei produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif 2016 menunjukkan lebih dari 40 persen penyumbang PDB ekonomi kreatif berasal dari sub-sektor kuliner dengan kontribusi Rp 383 triliun.
”Pemerintah ingin ekonomi kreatif menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Kita tidak bisa selamanya bergantung pada sumber daya alam yang suatu saat pasti akan habis,” ujarnya.
Menurut Fadjar, FSI tahun ini merupakan FSI tahun ketiga. Jumlah peserta yang mengikuti terus meningkat. ”Di ajang ini, kami mempertemukan para pelaku usaha kuliner terpilih dengan para investor. Sebab, persoalan klasik ekonomi kreatif adalah masalah permodalan,” tuturnya.
Selain permodalan, para pelaku usaha ekonomi kreatif juga menghadapi kendala dalam pemasaran. Jika ditelisik lebih jauh, kesulitan pemasaran terjadi karena produk tidak sesuai dengan selera konsumen dan tidak dikemas dengan menarik.
”Maka, pengusaha rintisan kuliner yang terpilih akan terus dibina agar mampu bersaing di pasar global. Saat ini, ada 150 pengusaha kuliner yang dibina secara intens hasil seleksi dari 2.005 pengusaha,” jelas Fadjar.
Direktur Akses Non Perbankan Bekraf Syaifullah bersama Kasubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses Non Perbankan Bekraf Hanifah Makarim mengharapkan pengusaha rintisan kuliner di Banjarmasin ikut serta dalam ajang FSI 2018.
Pendaftarannya dilakukan secara daring ke www.foodstartupindonesia.com paling lambat 26 Juni 2018. ”Dari Banjarmasin belum pernah ada pengusaha kuliner yang mengikuti ajang ini. Karena itu, kami mengharapkan keikutsertaannya,” ujar Hanifah.