Era Industri 4.0, Gaet Konsumen dengan Teknologi seperti Manusia
Oleh
DD06
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam industri 4.0, sebuah merek dituntut menggunakan teknologi yang berfungsi seperti seorang manusia untuk menarik konsumen. Teknologi itu harus memiliki sensor yang dapat membaca pikiran dan emosi lewat gerak-gerik wajah.
”Teknologi masa depan akan terinspirasi dari manusia. Jadi harus bisa menjadi manusia seutuhnya dengan bisa berpikir, membaca emosi, dan suara,” ucap Iwan Setiawan, MarkPlus Chief Knowledge Officer, pada WOW Brand Festive Day, Kamis (8/3) di Hotel Raffles, Jakarta.
Iwan menjelaskan, teknologi tersebut bisa diterapkan pada toko konvensional. Teknologi seperti manusia itu akan memandu konsumen untuk berbelanja. Pengalaman belanja konsumen dapat dimudahkan dengan peran teknologi itu. Misalnya dengan memilih pakaian yang cocok dengan pelanggan.
Menurut Iwan, itulah masa depan teknologi yang akan menjadi tren pada industri 4.0. Teknologi itu harus dapat berperan menjadi pengganti manusia.
”Kalau internet itu bukan teknologi baru. Tukang ojek saja sudah bisa memakai semua. Sudah menjadi gaya hidup juga untuk warganet. Jadi harus melihat ke depan apa yang bisa dikembangkan, itu adalah teknologi fisikal, digital, dan biologikal seperti manusia,” kata Iwan.
Hal senada diucapkan Founder & Chairman Markplus Hermawan Kartajaya. Menurut dia, justru merek harus menjadi manusia. ”Kalau tidak bisa membuat merek seperti manusia, tidak akan laku. Merek harus bisa menjadi sahabat dan tampil sebagai manusia, bukan mesin,” katanya.
Menurut Hermawan, merek harus bisa menyentuh emosi dari konsumen. Hal itu dapat membangun keterikatan antara merek dan konsumen. Tidak cukup bila merek hanya melakukan rencana pemasaran dan komunikasi.