Terkait Prukades, Ratusan Pemda Teken Kerja Sama dengan Swasta
Oleh
Dahlia Irawati
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melakukan terobosan dengan mengandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia guna memfasilitasi kemitraan antara desa dan pihak swasta. Hal itu bertujuan untuk mengembangkan program unggulan kawasan perdesaan (prukades).
Kamis (8/3) dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara 128 pemerintah kabupaten/kota dan 27 pemerintah provinsi dengan 33 perusahaan swasta. Nota kesepahaman berisi kesepakatan untuk mengembangkan program unggulan kawasan perdesaan (prukades).
Prukades merupakan salah satu program prioritas dari Kemendesa PDTT di mana mendorong desa-desa dalam satu kawasan agar mempunyai satu produk unggulan.
Dengan fokus terhadap satu produk unggulan, desa dalam satu kawasan tertentu diharapkan mempunyai skala ekonomi besar yang bisa menarik kalangan investor menjamin pasar dan mendukung alat produksi yang dibutuhkan warga desa.
Dalam kesempatan itu, selain menandatangani MOU, para kepala daerah juga menyepakati kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga donor, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga keuangan pemerintah sebagai mitra percepatan pembangunan desa.
”Kami terus melakukan upaya percepatan pembangunan kawasan perdesaan dengan membuka kerja sama dengan banyak kalangan. Sebab, membangun desa tidak bisa dilakukan oleh satu dua pihak saja,” kata Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo dalam acara penandatanganan MOU di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (8/3), sebagaimana siaran pers yang dikirim kepada Kompas.
Anggota Tim Advisory Kemendesa PDTT, Agusta Ivanovich, menambahkan, dengan adanya penandatanganan kerja sama dengan swasta, diharapkan pengelolaan Prukades semakin berkembang. Swasta diharapkan menjamin pasar untuk produk unggulan yang dihasilkan satu kawasan perdesaan.
”Salah satu masalah mendasar dalam pengembangan produk desa adalah ketersediaan pasar. Dengan adanya swasta, kami berharap produk unggulan dari desa bisa terserap sehingga harga tidak jatuh pada saat masa panen tiba,” kata Ivanovich.
Dia mengungkapkan, dalam kerja sama dengan kalangan swasta tersebut, akan digarap berbagai produk unggulan, seperti hortikultura, alpukat, jeruk, padi organik, rumput laut, kakao, kelapa, budidaya perikanan, pengembangan sapi, dan daur ulang sampah.
”Pengembangan kerja sama Prukades antara desa dan swasta ini diharapkan bisa menyerap 16,7 juta tenaga kerja. Jadi, pengembangan Prukades ini tidak hanya berfungsi untuk menjamin ketersediaan pasar, tetapi juga adanya penyerapan tenaga kerja produktif yang ada di kawasan perdesaan,” katanya.
Dengan pengembangan Prukades antara desa dan swasta, Ivanovich berharap akan berimbas pada peningkatan pendapatan warga desa.