Pemerintah Kejar Target Kunjungan 17 Juta Wisatawan Mancanegara
Oleh
pingkan elita dundu
·2 menit baca
BERLIN, KOMPAS - Pada Januari 2018, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sekitar 1,04 juta. Untuk mengejar target 17 juta wisatawan tahun ini, Kementerian Pariwisata mengikuti pameran dan bisnis pariwisata, salah satunya di Internationale Tourismus Borse Berlin, Jerman, 7-12 Maret 2018.
Sebanyak 120 pelaku industri pariwisata Indonesia ikut dalam perhelatan promosi itu, di antaranya 79 industri pariwisata dari Bali. ”Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin merupakan ajang promosi, pemasaran, dan publikasi kepariwisataan terbesar di dunia. Indonesia hadir di sini untuk mempromosikan pariwisata di tingkat internasional, khususnya di kawasan Eropa,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Paviliun Indonesia Lot 26 A Messe, Berlin, Kamis (8/3) sore waktu setempat.
Indonesia juga ikut dalam promosi pariwisata dunia di World Travel Mart (WTM) London dan Fiera Internacional de Turismo (Fitur) Madrid serta ditargetkan menyumbang devisa bagi negara masing-masing Rp 2 triliun dan Rp 1 triliun.
Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia pada 2017 tercatat 14,039 juta orang. Tahun sebelumnya, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk Indonesia mencapai 11,517 juta orang. Pada 2019, targetnya 20 juta orang.
Selama penyelenggaraan ITB Berlin, Kementerian Pariwisata meluncurkan 4 bus Wonderful Indonesia. Iklan yang bergambar Danau Toba, Tari Kecak, Wanita Bali, dan Keindahan Alam Dalam Laut Raja Ampat (Papua) dipasang di bus yang melayani peserta ITB serta masyarakat lainnya dari ITB Berlin Messe ke hotel-hotel dan pusat keramaian, seperti tempat wisata dan taman kota. ”Bus Wonderful Indonesia mengurangi 80 persen biaya untuk promosi pariwisata,” kata Arief.
Pemulihan di Bali
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengakui, saat peristiwa Gunung Agung, kunjungan wisatawan mancanegara sempat menurun ke Pulau Dewata. Bahkan, gangguan alam itu sempat mencemaskan wisatawan dan pelaku usaha industri pariwisata. ”Sampai Februari lalu, pemulihan di Bali sudah 100 persen. Kami berharap, kedatangan wisatawan mancanegara normal kembali,” kata Agung, Jumat.
Pada ajang promosi pariwisata terbesar di dunia ini, Indonesia mengusung tema ”Maritime and Cultural Diversivity”. Selain menawarkan pariwisata alam, Paviliun Wonderful Indonesia juga menawarkan seni budaya, kesenian, pijat tradisional, minuman tradisional jamu, dan kopi nusantara.
”Kami menawarkan kepada wisatawan mancanegara, selain menikmati keindahan alam dan budaya di Indonesia mereka juga bisa menggelar acara perkawinan di Indonesia,” kata Novi Arimuko (51), pemilik Novi Arimuko Make Up Studio Jakarta di sela-sela persiapan pementasan baju perkawinan adat Mandailing, Sumatera Utara.
Dalam pameran dan bisnis periwisata ini, Novi dan timnya menampilkan tiga busana pengantin dari daerah Bali, Yogyakarta, dan Mandailing. Retno Wulandari, pemilik usaha minuman tradisional wedang jahe dengan merek Kebunkita Yogya menampilkan minuman wedang khas dari beberapa daerah di nusantara.
Adapun Home Coffee Roastery Solo menyajikan kopi nusantara kepada pengunjung.