BERLIN, KOMPAS — Indonesia kembali meraih The Best Exhibitor Award wilayah Asia-Australia-Oseania dalam Internationale Tourismus Borse 2017 di Berlin, Jerman, Sabtu (10/3) malam setempat atau Minggu waktu Indonesia. Kali ini, Indonesia harus puas di peringkat ketiga, setelah dikalahkan Thailand dan India.
Sebelumnya, dalam dua tahun berturut-turut, Indonesia meraih juara pertama untuk kategori tersebut.
”Apa pun hasilnya, kami sudah melakukan yang terbaik,” kata Deputi Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya, kepada wartawan di Balai Utama I Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin.
Apa pun hasilnya, kami sudah melakukan yang terbaik.
Nia menambahkan, Kemenpar akan memperkuat citra wisata Wonderful Indonesia dan mempromosikan pariwisata Indonesia di pameran pariwisata dan bisnis terbesar di dunia ini. Sebab, ITB Berlin dinilai sebagai ajang yang sangat strategis untuk mempromosikan dan memasarkan pariwisata Indonesia di tingkat internasional.
Hadirkan Indonesia
Acara ITB Berlin berlangsung dari Rabu hingga Minggu lalu. Indonesia mendapat tempat di Lot 26 A. Seperti tahun sebelumnya, paviliun Indonesia mengusung tema ”Maritim, Keanekaragaman Bali, dan Budaya” yang menampilkan ikon kapal pinisi.
Tahun lalu, kapal pinisi dilengkapi bangunan rumah adat Waerebo di Flores, Nusa Tenggara Timur, dan kondisi alam Raja Ampat, Papua Barat. Tahun ini, alam Bali dihadirkan di paviliun Indonesia, lengkap dengan bangunan, sawah, penjor, kain poleng atau kotak-kotak hitam-putih, payung bali, dan dekorasi khas Bali lainnya.
Berbagai kesenian, seperti tari-tarian, demo membuat janur dan batik juga dihadirkan di paviliun Indonesia setiap hari.
Dalam pameran dan bisnis pariwisata ini, pengunjung dapat melihat pertunjukan tata rias dan busana pengantin tradisional karya Novi Arimuko.
Pengunjung juga merasakan minuman tradisional racikan Retno Wulandari, pemilik usaha minuman tradisional ramuan rempah atau wedang jahe, Kebunkita Yogya, dari beberapa daerah di Nusantara.
”Setiap daerah punya minuman atau wedang khas daerah masing-masing. Saya ramu itu dan saya pamerkan. Alhamdulillah banyak wisatawan mancanegara yang suka dengan wedang,” ujar Retno.
Dalam pameran kemarin, tak ketinggalan berbagai jenis kopi Nusantara disajikan Home Coffee Roastery Solo. ”Saat menyajikan kopi bali, Kintamani, pengunjung banyak yang senang dengan kopi ini,” kata Deryl Juniar, pemilik Home Coffee Roastery Solo.
Sebelumnya, di sela-sela ITB Berlin, Jumat sore waktu setempat, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan, potensi pariwisata Indonesia sangat banyak dan beragam. ”Tak hanya Bali, tetapi Indonesia masih kaya destinasi wisata di daerah selain Bali,” katanya.
Tahun ini, Kemenpar meluncurkan Visit Wonderful Indonesia 2018, yang program utamanya antara lain menawarkan paket tiket internasional dengan sarana transportasi di dalam negeri. Ada juga produk digital di media sosial, berdasarkan pengalaman wisatawan.
Sekretaris 1 Kedutaan Besar RI di Jerman, Dhani Eko Wibowo, mengatakan, penyelenggaraan ITB Berlin berdampak positif, yakni kunjungan wisatawan dari Jerman ke Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. ”Target tahun ini, 304.000 wisatawan Jerman ke Indonesia,” katanya.