SINGAPURA, KOMPAS - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mempermudah transaksi pengiriman uang para pekerja migran Indonesia. Caranya, dengan menyediakan layanan berupa aplikasi pengiriman uang secara digital atau remitansi mobil atau bergerak. Transaksi pengiriman uang pekerja migran Indonesia dapat dilakukan dengan fasilitas tersebut.
”Presiden sangat menekankan agar pekerja migran Indonesia mengenal sistem perbankan dan mau menabung,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno di sela-sela peluncuran aplikasi remitansi mobil atau mobile remittance (More) BNI di Kedutaan Besar RI di Singapura, Minggu (11/3).
Acara itu juga dihadiri antara lain Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya, dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni.
Baiquni mengatakan, aplikasi ini membuat pengiriman uang tenaga kerja Indonesia (TKI) menjadi lebih cepat, mudah, fleksibel, aman, dan murah. ”TKI tidak perlu mengirim uang di tempat-tempat pengiriman uang. Dengan aplikasi itu, pekerja dapat mengirim uang kapan saja dan di mana saja,” katanya.
Biaya pengiriman melalui aplikasi More sebesar 5 dollar Singapura, lebih murah dibandingkan dengan biaya pengiriman uang melalui jasa lain yang sekitar 8 dollar Singapura-12 dollar Singapura.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Panji Irawan mengatakan, untuk menggunakan aplikasi ini, buruh migran Indonesia cukup mendaftar dan mengunduh aplikasi, tidak harus menjadi nasabah BNI. Uang yang dikirim melalui sistem aplikasi ini dapat ditujukan ke rekening bank apa pun di Indonesia.
Panji mengatakan, dalam mengembangkan sistem ini, BNI bekerja sama dengan perusahaan teknologi finansial di Singapura. Ditargetkan, aplikasi More dapat diterapkan BNI di negara lain, seperti Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan.
Dalam 2 minggu, ujar Panji, sebanyak 3.000 TKI aktif membuka aplikasi More. Adapun transaksi pengiriman uang dalam dua minggu melalui aplikasi sebesar Rp 251 juta.
Swajaya mengatakan, jumlah pekerja migran Indonesia di Singapura dengan profesi pembantu rumah tangga sebanyak 120.000 orang, pelaut 20.000-30.000, kalangan profesional sekitar 20.000, dan pelajar 10.000.
Reni Haryati, TKI asal Magetan, Jawa Timur, mengatakan, ia mengetahui aplikasi More melalui Facebook BNI.