Alibaba Tambah Investasi 2 Miliar Dollar AS ke Grup Lazada
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
Dokumentasi Lazada Indonesia
Suasana di Gudang Lazada Cimanggis Warehouse pada November 2017.
JAKARTA, KOMPAS — Alibaba Holding Limited mengumumkan penambahan investasi sebesar 2 juta miliar dollar AS ke Grup Lazada, Senin (19/3). Penambahan ini membuat total suntikan dana yang digelontorkan Alibaba menjadi 4 miliar dollar AS.
Grup Lazada merupakan platform perdagangan secara elektronik atau e-dagang yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam. Pada 2016, Alibaba telah mengakuisisi Grup Lazada melalui investasi sebesar 1 miliar dollar AS. Pada 2017, Alibaba menambah suntikan dana sebanyak 1 miliar dollar AS.
Pada tahun 2016, Alibaba telah mengakuisisi Lazada Group melalui investasi sebesar 1 miliar dollar AS. Pada 2017, Alibaba menambah suntikan dana sebanyak 1 miliar dollar AS.
Dalam keterangan pers tertulis yang diterima Kompas, Alibaba mengatakan, penambahan investasi bertujuan mempercepat pertumbuhan bisnis Lazada di Asia Tenggara. Tujuan lainnya adalah memperdalam integrasi Lazada ke dalam ekosistem Alibaba.
Untuk memperlancar ambisi itu, Alibaba merombak manajemen Lazada Group dan ini disetujui oleh pihak direksi Grup Lazada. Sebagai contoh, Chairman Grup Lazada Lucy Peng dipindah menjadi CEO.
Kompas/Nur Hidayati
Layar di arena Mercedes Benz Arena Shanghai, China, menampilkan total penjualan senilai 168,2 miliar yuan, setara dengan Rp 342 triliun, yang dicapai dalam 24 jam festival belanja daring Alibaba 11.11 Global Shopping Festival pada Minggu (12/11/2017).
Lucy Peng merupakan salah satu dari 18 pendiri Alibaba dan juga seorang senior partner di Alibaba Partnership. Pendiri Lazada, Max Bittner, yang telah menjadi CEO Grup Lazada sejak tahun 2012, diangkat sebagai Senior Advisor untuk Grup Alibaba sehingga bisa membantu proses transisi serta pengembangan strategi global pada masa mendatang.
Lucy mengatakan, Asia Tenggara memiliki potensi e-dagang cukup besar. Asia Tenggara mempunyai populasi muda dan penetrasi pengguna ponsel pintar yang tinggi. Selain itu, total penjualan ritel daring masih sekitar 3 persen dan akan terus tumbuh.
”Grup Lazada mempunyai kesempatan meraih pertumbuhan lebih baik,” katanya.
