JAKARTA, KOMPAS - Industri keuangan syariah Indonesia terus tumbuh dalam tiga tahun terakhir. Hingga Desember 2017, total aset keuangan syariah Indonesia Rp 1.133,71 triliun, tetapi belum termasuk saham syariah.
Strategi pengembangan keuangan syariah fokus pada literasi dan edukasi masyarakat. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan industri keuangan syariah Indonesia mencapai 20,69 persen pada 2015, naik menjadi 29,84 persen pada 2016 dan 26,97 persen pada 2017. Industri keuangan ini mencakup perbankan syariah, pasar modal syariah, dan industri keuangan nonbank syariah.
Advisor Strategic Committee Pusat Riset Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengembangan Keuangan Syariah Ahmad Buchori mengatakan, Indonesia memiliki potensi dan peran signifikan dalam pasar keuangan syariah global. Total aset keuangan syariah Indonesia pada 2017 menempati peringkat ke-7 terbesar di dunia. Peringkat pertama ditempati Iran dengan aset sekitar Rp 7.507 triliun.”Indonesia naik dari peringkat ke-6 pada tahun 2016. Sistem keuangan syariah Indonesia juga diakui terlengkap dengan lanskap ekonomi syariah dan filantropi syariah yang memadai,” kata Ahmad dalam IndonesiaX 7th Quarterly Conference bertema Islamic Economics and Finance: Present and Future di Jakarta, Senin (19/3).
Saat ini, Indonesia punya 13 bank umum syariah, 21 unit usaha syariah, dan 167 bank pembiayaan rakyat syariah. Pangsa pasar ketiga jenis instrumen itu sebesar 14,8 persen dari total nilai instrumen di pasar modal Indonesia. Adapun total asetnya Rp 435 triliun atau 5,8 persen dari total aset perbankan Indonesia tahun 2017.
Strategi pengembangan
Deputi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang juga anggota sekretariat Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Pungky Sumadi mengatakan, pemerintah berencana membentuk bank badan usaha milik negara (BUMN) syariah skala besar untuk meningkatkan pangsa pasar. Ada tiga alternatif pembentukan bank syariah, yakni membentuk perusahaan induk bank syariah, menggabung bank syariah yang ada, dan memberi suntikan pada tiga bank syariah terbesar.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Muhammad Anwar Bashori mengatakan, sejauh ini Indonesia masih menjadi pasar, bukan pemain dalam perekonomian syariah global. Indonesia masuk lima besar tujuan impor produk halal dari berbagai negara, seperti China dan Thailand. ”Padahal, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia berpotensi besar dalam industri halal global,” kata Anwar.
Ketua Dewan Penasehat IndonesiaX Mohammad Nuh menambahkan, strategi nasional pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus berbasis teknologi. Kehadiran teknologi finansial dan usaha rintisan perlu dilibatkan untuk menarik pangsa pasar anak muda.