Mendulang Devisa di Musim Semi
Pemerintah Indonesia berpotensi mendulang devisa negara sebanyak Rp 10 triliun dari Business to Business (B to B) khususnya kawasan Eropa di Internationale Tourismus Borse 2018 di Messe, Berlin, Jerman. Potensi ini tergambar selama lima hari sejak Rabu (7/3) hingga Minggu (11/3) di pameran sekaligus bisnis pariwisata terbesar di dunia itu.
Setiap hari di Paviliun Wonderful Indonesia ditampilkan tarian daerah yang berbeda.
Ketika ritme musik yang cepat berpadu dengan bunyi meledak- ledak berkecepatan tinggi, atau saat gending mengalun indah, sontak Paviliun Wonderful Indonesia dipadati pengunjung.
Yoseph Agus Kristian dan Almira Dea Davita dari Malang Amore Carnival kemudian muncul dari belakang pintu gerbang paviliun berbentuk miniatur Pura Candi Bentar. Yoseph menggunakan kostum Barong Bali berwarna merah dan Almira memakai kostum Pura Besakih Bali yang didominasi warna keemasan. Kostum mereka setinggi 3 sampai 4 meter dengan berat sekitar 20 kilogram.
Di antara lengak-lenggok yang gemulai, sesekali terlihat sentakan dari gerak dan tari mereka yang menyesuaikan musik gamelan. Tarian ini membuat sebagian besar pengunjung berdecak kagum. ”Wow... amazing. It’s a wonderful.”
Pengunjung seperti tersihir menikmati perpaduan melodi, irama, dan suara yang indah dari gamelan yang selaras dengan lenggang-lenggok sang penari.
Sang penari membawakan tarian Gandrung Marsan, yang menceritakan propaganda warga Indonesia melawan penjajah. Tokoh Marsan menyamar dengan memerankan sebagai sosok wanita penari untuk membunuh pimpinan penjajah.
Kilatan cahaya lampu kamera tidak berhenti menyala mengabaikan setiap momen. Sampai akhirnya, 10 menit tidak terasa berlalu.
Tepuk tangan pun membahana saat Yoseph dan Almira menyelesaikan tariannya.
Setiap hari selama penyelenggaraan ITB Berlin, tim Malang Amore Carnival ini tampil memeriahkan Paviliun Wonderful Indonesia. Juga Tim Kesenian DKI Jakarta turut berpartisipasi dalam seni tari Betawi di antaranya Tari Burung Hong.
Keanekaragaman budaya
Pada ajang promosi pariwisata bergengsi di dunia ini, Indonesia mengusung tema Kelautan, Keanekaragaman Bali, dan Keanekaragaman Budaya.
Paviliun Indonesia ditata unik disesuaikan dengan keragaman budaya Indonesia. Keunikan semakin lengkap dengan hadirnya dekorasi kain poleng (tekstil tradisional Bali), payung, dan dekorasi lainnya.
Tak hanya itu, setiap hari para petugas di paviliun menggunakan seragam kain dan mahkota tradisional Bali.
”Ini saya yang minta, arsitektur yang dipilih adalah Bali,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Paviliun Indonesia di Messe.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan, saat erupsi Gunung Agung, jumlah wisatawan ke Bali memang menurun. Karena itu, ajang ini dimanfaatkan untuk mempromosikan bahwa Bali aman dari erupsi dan siap menyambut kedatangan wisatawan mancanegara.
Selain Bali, sembilan pemerintah daerah juga memanfaatkan ajang ini untuk mempromosikan pariwisata daerahnya. Palembang, misalnya, memanfaatkan momen ASEAN Games. ”Tidak sekadar berpromosi, kami juga bersolek untuk menyambut tamu-tamu mancanegara,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Anton Wahyudi mengatakan, meskipun Palembang tak masuk dalam 18 destinasi wisata unggulan pada program Visit Wonderful Indonesia Year 2018 atau ViWI 2018, Palembang memiliki segudang obyek wisata nan elok, seni dan budaya yang eksotik, serta kuliner yang beragam.
Wisata petualang
Seperti halnya Palembang, Kalimantan Tengah juga belum masuk dalam 10 destinasi wisata Bali Baru dan 18 destinasi Visit Wonderful Indonesia 2018. Akan tetapi, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng Yerson mengatakan, pihaknya mempromosikan keindahan alam dan budaya Kalteng di Berlin. Misalnya, wisata petualangan penuh sensasi di Taman Nasional Tanjung Puting.
”Tanjung Puting merupakan tempat konservasi orangutan terbesar dunia,” kata Yerson. Populasi orangutan sekitar 30.000 ekor sampai 40.000 ekor.
Yomie Kamale dari Orangutan Days, salah satu delegasi dari Kalteng, mengatakan, ada empat paket wisata menggunakan kapal kecil (klotok) untuk menuju habitat orangutan.
Daerah tujuan wisata yang juga sangat potensial adalah Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Daerah ini masuk 10 destinasi Bali Baru dan 18 destinasi program Visit Wonderful Indonesia 2018.
Juga Pulau Hoga yang letaknya tidaklah jauh dari Pulau Kaledupa, tempat yang sangat favorit bagi penyelaman dan terdapat mangrove. Keindahan dunia bawah lautnya sungguh luar biasa sehingga para penyelam dunia sangat tergila-gila.
”Ini tahun ketiga kami (Wakatobi) mengikuti ITB Berlin,” kata Mursiati dari Marketing and Promotion Island Working Group) di Berlin.
Devisa Rp 10 triliun
Selama 5 hari pameran, ITB Berlin setidaknya memberikan potensi devisa di bidang pariwisata sebesar Rp 10 triliun untuk tahun 2018. Potensi ini tergambar dari hasil pengisian formulir transaksi pada 119 peserta dari pelaku industri pariwisata di Indonesia. Semula, jumlah perwakilan Indonesia yang hadir 127 industri pariwisata, tetapi 8 peserta membatalkan keikutsertaan dua hari sebelum acara.
Deputi Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya mengatakan, potensi devisa yang didapat dari event ITB Berlin sebesar Rp 8 triliun, atau naik dari Rp 6,5 triliun pada 2016. ”Biasanya turis akan datang pada saat musim semi di negara mereka,” kata Nia.
Ia menjelaskan, ITB Berlin merupakan salah satu kegiatan travel trade show dunia sebagai pameran dagang terbesar yang sudah ada sejak tahun 1967.
Dalam sambutannya pada pemberian anugerah terbaik peserta ITB Berlin, Sabtu (10/3) malam waktu Berlin atau dini hari waktu Jakarta, Kepala ITB Berlin David Ruetz mengatakan, penyelenggaraan ITB Berlin dilakukan setiap Maret dan diikuti sekitar 10.000 peserta dari 180 negara lebih. Pengunjung yang datang bisa mencapai 170.000 orang.
”Dari pameran ini, terjadi transaksi bisnis dengan potensi senilai lebih dari 6 miliar euro,” kata David.
Nia mengatakan, ITB Berlin memberikan dampak positif secara signifikan bagi peserta pameran untuk bertemu dan berinteraksi dengan pembeli dan pelaku wisata internasional.
ITB Berlin merupakan ajang sangat strategis untuk promosi dan pemasaran pariwisata Indonesia di internasional.
”Sudah dipastikan kualitas buyer yang datang dari seluruh dunia di ITB Berlin ini tidak dapat diragukan lagi,” kata Nia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, ITB Berlin adalah salah satu ajang pameran dan bisnis untuk promosi dan perdagangan pariwisata. Ajang ini terbesar di dunia, menyusul World Travel Mart (WTM) London dan Feria Internacional de Turismo (Fitur) Madrid. Jika potensi devisa di ITB Berlin bagi Indonesia mencapai Rp 10 triliun, di WTM potensi devisa diperkirakan Rp 2 triliun dan Fitur sebanyak Rp 1 triliun.
Keikutsertaan Indonesia dalam tiga ajang promosi ini untuk menggenjot target dari Presiden Joko Widodo untuk kunjungan wisatawan 17 juta orang pada tahun 2018 dan 20 juta orang pada tahun 2019.
Dalam catatan Kementerian Pariwisata, selama tahun 2017 tercatat 14,039 juta pengunjung mancanegara datang ke Indonesia. Sebelumnya, tahun 2016, kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk Indonesia mencapai 11, 517 juta kunjungan.
Akankah potensi devisa ini dapat menjadi kenyataan bagi pariwisata Indonesia? Jawabnya adalah kita menunggu kelincahan dari Kementerian Pariwisata, pemerintah daerah, pelaku usaha industri pariwisata, dan masyarakat pariwisata itu sendiri. Setidaknya semua fasilitas, mulai dari transportasi, infrastruktur, hingga keramahtamahan warga, sangat menentukan.