Uang Nasabah Hilang akibat ”Skimming” Telah Diganti
Oleh
DD14
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengonfirmasi, dugaan tindakan penyalinan data dari satu kartu anjungan tunai mandiri ke kartu lain dengan tujuan mencuri uang (skimming) dengan korban adalah nasabahnya terjadi pekan lalu di wilayah DI Yogyakarta dan Surabaya, Jawa Timur. Seluruh kerugian nasabah telah diganti oleh pihak bank.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, Rabu (21/3) di Jakarta, menyampaikan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa dugaan skimming terjadi sejak Sabtu (17/3) sore hari. Total 28 nasabah di DI Yogyakarta dan Surabaya mengalami kerugian.
”Hari Senin malam lalu, semua nasabah yang uangnya hilang sudah kami berikan penggantinya. Jadi, sudah kami atasi,” kata Rohan.
Rohan juga menyampaikan, saat ini beberapa kantor cabang di Jawa Timur sudah tidak terlalu ramai didatangi para nasabah yang merasa takut dirinya menjadi korban dari skimming.
Sebelumnya, ramai diberitakan bahwa nasabah Bank Mandiri di Jawa Timur berbondong-bondong mendatangi kantor cabang bank tersebut. Mereka datang untuk memblokir rekeningnya karena khawatir akan menjadi korban skimming berikutnya.
Ganti PIN
Rohan mengatakan, nasabah tidak perlu panik. Bank Mandiri telah melakukan edukasi kepada setiap nasabah yang ingin memblokir rekeningnya bahwa langkah antisipasi dapat dilakukan hanya dengan mengganti PIN ATM.
”Tidak perlu memblokir rekening, ganti PIN saja. Kalau skimming, kan, data PIN-nya yang diambil. Jadi, kalau diganti, PIN sudah tidak berlaku di kartu ATM kloningan pelaku skimming,” ujar Rohan.
Selain itu, Rohan mengimbau nasabah Bank Mandiri untuk mengaktifkan fitur notifikasi transaksi di SMS banking.
Hal itu dapat menjadi salah satu pengaman apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Misalnya nasabah akan mengetahui transaksi yang terjadi di rekeningnya ketika nasabah tersebut tidak melakukan transaksi apa pun.
Imbauan yang sama dikatakan oleh Handayani, Direktur Bisnis Konsumer Bank Rakyat Indonesia. Menurut dia, nasabah perlu secara berkala mengganti PIN ATM. Sebab, kejahatan skimming terjadi secara global yang terus berubah modusnya.
”Ini kejahatan yang sifatnya global. Jadi, kadang-kadang sindikat penjahat ini memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi yang mungkin lebih cepat dari langkah perbankan,” kata Handayani.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, baru-baru ini kasus skimming menimpa nasabah Bank BRI yang juga terjadi di Jawa Timur. Bank BRI juga telah mengganti seluruh kerugian nasabahnya.