JAKARTA, KOMPAS--PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membagikan 45 persen dari laba bersih 2017 sebagai dividen kepada pemegang saham. Dengan laba bersih Rp 20,6 triliun sepanjang tahun lalu, maka laba bersih yang dibagikan Rp 9,288 triliun.
Adapun 55 persen dari laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan.
“Dividen 2017 akan dibagikan sebesar 30 persen seperti tahun lalu. Selain itu, ada dividen tambahan 15 persen, jadi seluruh dividen yang diterima pemegang saham 45 persen atau Rp 9,288 triliun dengan nilai Rp 199,03 per lembar saham,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Rabu (21/3), seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
RUPS Bank Mandiri juga menyetujui pengangkatan empat direktur baru, yakni Agus Dwi Handaya, Panji Irawan, Alexandra Askandar, dan Donsuwan Simatupang. Tiga direktur berakhir masa tugasnya, yakni Ogi Prastomiyono, Tardi, dan Kartini Sally.
Bank Mandiri juga berencana menerbitkan penawaran umum berkelanjutan pada September 2018 senilai Rp 3 triliun.
Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, waktu penerbitan penawaran umum berkelanjutan itu masih harus dikaji. Sebab, rencana itu harus melihat pertumbuhan dan kebutuhan likuiditas perbankan.
“Keputusan rencana bisnis setelah semester I berakhir, bulan Juni,” kata Darmawan.
Kemarin, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, sejauh ini 140 nasabah Bank Mandiri menjadi korban pencurian data melalui mesin ATM atau skimming. Bank Mandiri sudah mengganti kerugian seluruh nasabah, senilai total Rp 260 juta.
Bank Mandiri memiliki 17 juta nasabah pemegang kartu debit. Secara bertahap, kartu berpengaman pita magnetik akan diganti menjadi kartu berteknologi cip.
Kerja sama
Secara terpisah, United Overseas Bank Limited atau UOB menandatangani nota kesepahaman dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI di Jakarta, Rabu (21/3). UOB dan PT SMI akan bekerja sama, antara lain dalam pembiayaan proyek infrastruktur nasional dan provinsi.
"Kami berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam bisnis atau investasi," kata Presiden Direktur PT Bank UOB Indonesia Kevin Lam, dalam siaran pers.
UOB memfasilitasi investasi berbagai proyek infrastruktur, di antaranya berupa jalan tol, bandar udara, pelabuhan, pembangkit listrik, dan telekomunikasi.
Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini, menyebutkan, kerja sama ini tidak terbatas pada kredit sindikasi.