JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah masih memperhitungkan skema dan pembenahan yang dilakukan untuk menurunkan tarif jalan tol. Pemerintah juga menyiapkan kompensasi atas pengurangan pendapatan yang dialami perusahaan-perusahaan badan usaha jalan tol.
Beberapa kompensasi yang disiapkan adalah pemberian pinjaman CDS, tax holiday, maupun pengaturan supaya beban truk pengangkut yang melintasi jalan tol tak berlebih. Hal ini dibahas Presiden Joko Widodo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna di Istana Merdeka, Selasa (27/3) siang. Dalam rapat tertutup, Basuki menjelaskan, walaupun tarif tol diturunkan, pendapatan BUJT sesungguhnya tak berkurang. Pemerintah akan memperpanjang masa konsesi tanpa mengubah tingkat pengembalian modal yang saat ini sekitar 15 persen.
Herry menemui pengusaha badan usaha jalan tol kemarin pagi. Dalam pertemuan tersebut, para pengusaha menyatakan mendukung rencana penurunan tarif tol. Namun, para pengusaha meminta beberapa kompensasi.
Penurunan tarif dan perpanjangan konsesi mengurangi pendapatan di awal periode konsesi. Karena itu, pengusaha meminta ada pinjaman atau dana talangan. Pinjaman ini, diperkirakan disalurkan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). (INA)