logo Kompas.id
EkonomiBelajar dari Uber
Iklan

Belajar dari Uber

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zg2SegDpng6zuR6DMBLRaYW7hDk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F10%2F475024_getattachmentffd10c58-a6fd-43c6-9d8e-aa72ae33e80f466409.jpg
KOMPAS/RYAN RINALDY

Sopir angkutan kota berdiri di atas kendaraannya saat berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa (3/10). Sekitar 1.000 pengunjuk rasa itu meminta Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendesak pemerintah pusat agar tegas terhadap angkutan berbasis aplikasi.

Kabar penjualan Uber ke Grab sudah lama muncul. Akhirnya Uber meninggalkan Indonesia. Mereka hanya menyisakan saham 27,5 persen di Grab. Banyak pertanyaan yang muncul tentang penyebab kepergian mereka. Sebuah pelajaran dari Uber bagi perusahaan digital lainnya, baik di jasa transportasi maupun jasa lainnya yang kini mulai berkembang.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000