Pengiriman Ponsel Pintar Turun, Pasar Diduga Mulai Jenuh
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
Jakarta, Kompas - Pengiriman ponsel pintar dari produsen ke distributor di Indonesia, menurut laporan International Data Corporation atau IDC Quarterly Mobile Phone Tracker, mencapai 7,8 juta unit pada triwulan IV 2017. Angka itu turun sembilan persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 dan diduga turut dipicu oleh pasar yang mulai jenuh.
Dalam laporan itu, IDC yang merupakan perusahaan riset pasar menyebutkan, pengiriman ponsel pintar biasanya tinggi pada triwulan IV, sebagaimana terekam sejak tahun 2013. Namun, pada triwulan IV tahun lalu, produsen tidak mengirim produk ke distributor dalam jumlah besar.
Associate Market Analyst IDC Indonesia, Rizky Febrian saat dikonfirmasi, menyatakan, hal yang ditakutkan adalah bahwa pasar Indonesia menuju ke arah jenuh. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi ketakutan itu. Pertama, pembeli memilih menahan diri mengganti ponsel lamanya karena tidak ada fitur baru yang signifikan pada teknologi ponsel baru. Kedua, terkait tingkat kandungan komponen dalam negeri (TKDN). Pemerintah meminta produsen terus menaikkan TKDN, tetapi berkonsekuensi pada penambahan investasi.
Adu strategi
Kompetisi pasar gawai di Indonesia semakin ketat. Oleh karena itu, produsen mesti beradu strategi promosi dan desain produk untuk memenangkan persaingan.
HMD Global, pemegang lisensi eksklusif gawai merek Nokia, misalnya, memilih berkompetisi melalui pengembangan spesifikasi teknis sesuai kebutuhan penggunanya. Semester I-2018, perusahaan memperkenalkan empat seri ponsel pintar Nokia dengan Android One, masing-masing berada dalam payung promosi "Asyik".
"Obsesi kami adalah menghadirkan produk yang penuh integritas, berkualitas, dan keamanan," kata Miranda Warokka, Head of Marketing HMD Indonesia, di Jakarta, Senin (9/4/2018).
Laporan IDC, produsen-produsen ponsel pintar mengirim total 1,46 miliar perangkat selama tahun 2017, semuanya menggunakan sistem operasi Android atau iOS. Selama triwulan IV-2017, produsen mengirim total 393,0 juta unit, turun 8,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016, yakni 429,8 juta unit. Berturut-turut merek yang memiliki pangsa pasar terbesar adalah Apple, Samsung, Huawei, Xiaomi, dan Oppo.
Dalam keterangan pers, Rizky menyebutkan, ada lima produsen yang memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia, yakni Samsung, Oppo, Asus, Advan, dan Lenovo. Perusahaan asal Korea Selatan, Samsung, bertahan sebagai pemimpi pasar karena mengoptimalkan semua saluran manajemen. Dampaknya, inventaris barang bergerak lebih cepat.
Produsen asal China, seperti Oppo dan Vivo, memperluas pemasaran dengan menggandeng selebritas dan bekerja sama dengan perusahaan gim. Produsen lokal, Advan, memperkenalkan seri terbaru dengan spesifikasi teknis kamera ganda, pencatat sidik jari, dan muka.(MED)