Laporan Andreas Maryoto dari Dubai, Uni Emirat Arab
DUBAI, KOMPAS - Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, memasuki penyelesaian tahap konstruksi dan diharapkan selesai akhir April ini. Pada Mei-Juni 2018, bandara ini diharapkan bisa dipakai untuk mudik ke beberapa kota.
Direktur Utama PT Bandarudara International Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (10/4) mengatakan, saat ini pembangunan fisik bandara telah mencapai 92 persen dan segera akan selesai pada akhir bulan. Rencana awal Bandara Internasional Kertajati baru akan dioperasikan pada bulan Juli untuk pemberangkatan jemaah haji. BIJB adalah perusahaan milik daerah yang akan mengelola area komersial Bandara Internasional Kertajati.
"Namun kementerian perhubungan telah meminta agar bisa digunakan untuk arus mudik tahun ini," kata Virda.
Ia menyebutkan, rencana arus mudik dari bandara ini mempunyai tujuan Makassar, Medan, Surabaya, Bali, dan Balikpapan. Kota-kota yang akan dilayani kemungkinan bisa bertambah bila permintaan bertambah.
Bandara Internasional Kertajati dibangun dengan empat tahap yaitu 1A, 1B, 2, dan 3. Saat ini tengah diselesaikan tahap 1A dengan area penumpang seluas 96.000 meter persegi yang bisa menampung sekitar 5 juta penumpang dengan level layanan A. Kelak bila tahap 3 selesai yang diperkirakan pada 2030 maka luas area penumpang sebesar 209.151 meter persegi dengan jumlah penumpang 29,3 juta.
Selama ini pendanaan dilakukan dengan kombinasi antara dana pemerintah daerah, dana pemerintah pusat, pendanaan melalui pinjaman bank, dan ekuitas. Mereka tengah mencari pendanaan dengan kombinasi seperti itu untuk menyelesaikan pembangunan secara keseluruhan.
Sementara itu untuk area komersial, saat ini BIJB tengah menawarkan area penyewaan ke beberapa perusahaan. Saat ini sudah 110 perusahaan yang mendaftar. Mereka terdiri dari master konsesi, ukm, ritel, dan lain-lain. BIJB melakukan penawaran ke sejumlah perusahaan secara bertahap.
Sementara itu CEO Pembiayaan Investasi Nonanggaran P emerintah (PINA) Eko Putro Adidjajanto mengatakan, pembiayaan Bandara Internasional Kertajati merupakan contoh prmbiayaan yang difasilitasi oleh PINA. Dalam hal ini PINA pembiayaan melalui ekuitas dengan model rekasadana penyertaan terbatas yang dikeluarkan oleh PT Danareksa dan PT Sarana Multi Infrastruktur. Dengan pembiayaan ini diharapkan terhimpun dana Rp 935 miliar.
PINA merupakan lembaga dibawah Bappenas yang PINA menggalang sumber pembiayaan alternatif untuk proyek-proyek infrastruktur strategis nasional yang memiliki nilai komersial dan berdampak meningkatkan perekonomian. PINA dinilai sukses memfasilitasi beberapa proyek seperti jalan tol, bandara, dan berbagai proyek infrastruktur lainnya.