WASHINGTON DC, KOMPAS - Anggota grup Bank Dunia, the International Development Association (IDA), meluncurkan surat utang pertamanya. Surat utang tersebut menandai program pinjaman IDA melalui pasar keuangan global.
Dari penerbitan surat utang itu, IDA mendapatkan dana 1,5 miliar dollar AS. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk membiayai berbagai proyek dan program dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan di negara-negara termiskin di dunia.
"Penerbitan surat utang ini akan membantu jutaan orang untuk bangkit dari kemiskinan," kata Jim Yong Kim, Presiden Grup Bank Dunia sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas Dewi Indriastuti dari Washington DC, AS, Selasa (17/4/2018).
Direktur Pelaksana dan CFO Grup Bank Dunia Joaquim Levy menambahkan, penerbitan surat utang IDA ini merupakan penanda dalam menggerakkan modal untuk mendorong pembiayaan pembangunan.
Vice President Bank Dunia untuk Pengembangan Keuangan Axel van Trotsenburg menyampaikan, tiga tahun lalu, komunitas internasional menyepakati jika bisnis yang seperti biasanya tak lagi cukup untuk pengembangan keuangan.
"Ada komitmen untuk meningkatkan modal dalam rangka membantu negara-negara termiskin untuk meraih tujuan dalam pembangunan berkelanjutan atau SDG\'s di 2030," kata Trotsenburg.