JAKARTA, KOMPAS - Pembangunan jalan Tol Semarang-Batang dipastikan selesai tahun ini. Bahkan, jalan tol ini sudah bisa dimanfaatkan secara fungsional pada Lebaran tahun ini.
PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan hal ini usai melakukan penandatanganan kredit sindikasi perbankan sebesar Rp 7,731 triliun di Jakarta, Selasa (17/4). ”Kredit akan kami gunakan untuk penyelesaian jalan tol tersebut. Kebutuhan modal Rp 11,04 triliun dan yang didanai kas internal sebesar 30 persen. Sisanya dipenuhi dari kredit sindikasi,” kata Arie.
Kredit sindikasi ini berasal dari enam bank yakni Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), CIMB Niaga, PT Sarana Multi Infrastruktur, KEP Hana Bank, Bank Panin, dan Bank Jateng. Bank Mandiri, BCA, dan CIMB Niaga ditunjuk sebagai joint mandated lead arranger and book runner (JMLAB) dengan kreditur PT Sarana Multi Infrastruktur, KEB Hana Bank, Bank Panin, dan Bank Jateng. Fasilitas kredit sindikasi itu berjangka waktu 15 tahun dengan bunga sebesar bunga acuan ditambah 4 persen.
Senior Vice President Bank Mandiri Yusak L S Silalahi mengatakan, pembiayaan proyek infrastruktur menjadi kunci untuk mewujudkan visi pemerintah dalam membangun negeri. Porsi Bank Mandiri dalam kredit sindikasi itu sebesar Rp 2,5 triliun atau 32,34 persen dari total pinjaman sindikasi. Dengan kredit itu, Bank Mandiri telah memberikan komitmen pembiayaan untuk pembangunan tol senilai Rp 14,2 triliun.
Jasamarga Semarang Batang merupakan perusahaan konsorsium antara Jasa Marga dengan Waskita Toll Road. Jasa Marga memiliki saham sebesar 60 persen, sementara Waskita Toll Road 40 persen. Proyek Jalan Tol Batang-Semarang sepanjang 75 Km diproyesikan untuk beroperasi penuh pada awal 2019.