JAKARTA, KOMPAS - Semakin tingginya persaingan di industri otomotif membuat sebagian pelaku usaha mengalami penurunan laba. Kendati demikian, pelaku usaha menilai prospek industri otomotif tahun 2018 masih menjanjikan.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menyebutkan, penjualan mobil nasional tahun 2017 naik 2 persen, dari 1,06 juta unit menjadi 1,08 juta unit. Sedangkan penjualan sepeda motor nasional turun 1 persen tahun 2017, dari 5,93 juta unit menjadi 5,88 juta unit. Namun, penjualan keduanya diproyeksi stabil pada tahun ini.
Direktur Utama PT Tunas Ridean, Rico Adisurja Setiawan, dalam konferensi pers bertajuk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Tunas Ridean (Grup Tunas Ridean/TURI), di Jakarta, Kamis (19/4/2018), menyatakan, laba perusahaan turun sebanyak 33 persen, kendati pendapatan naik 41 persen.
“Laba turun karena persaingan diskon sehingga memberikan dampak terhadap margin perusahaan,” tutur Rico. Persaingan itu muncul karena semakin banyaknya kompetitor yang memasarkan berbagai jenis kendaraan.
Data PT Tunas Ridean menyebutkan, perusahaan memeroleh laba Rp 362,61 miliar tahun 2016. Tetapi, perusahaan hanya memeroleh Rp 240,76 miliar tahun 2017. PT Tunas Ridean adalah perusahaan penjualan otomotif, seperti Toyota, Daihatsu, dan BMW, di Indonesia.
Rico menyatakan, ia menargetkan pertumbuhan penjualan kendaraan pada kuartal pertama dapat naik hingga 10 persen. Ia optimistis karena Tunas Ridean berencana meluncurkan produk baru sesuai selera pasar.
Direktur PT Tunas Ridean, N I Permadi, menambahkan, perusahaan yakin dapat bersaing dan meningkatkan penjualan. “Sektor otomotif tumbuh bergairah karena pertumbuhan ekonomi membaik,” tuturnya.
Saat ini, perusahaan tersebut memiliki pangsa pasar otomotif sebesar 4 persen untuk mobil dan 5-6 persen untuk sepeda motor. Penjualan mobil tahun 2017 naik 1 persen menjadi 51.054 unit, sedangkan sepeda motor naik 8 persen menjadi 223.276 unit.
Keberadaan taksi daring, tutur Rico dinilai menjadi salah satu faktor yang membuat penjualan mobil akan membaik. Adapun bisnis rental kendaraan juga dinyatakan bertumbuh pesat dengan kenaikan 122 persen menjadi Rp 62,3 miliar.