JAKARTA, KOMPAS – Penyederhanaan transaksi di jalan tol melalui integrasi sistem akan dilakukan di dua jaringan tol, yakni Tol Semarang dan Tol Lingkar Luar Kota Jakarta. Penyederhanaan transaksi jalan tol tersebut sejalan dengan program elektronifikasi jalan tol.
“Integrasi dengan penggabungan sistem transaksi akan terus kami lakukan. Rencananya di tiga jaringan jalan tol. Tapi yang sudah lebih siap ada di Tol Semarang dan Tol Lingkar Luar (JORR) Jakarta,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna, akhir pekan lalu, di Jakarta.
Herry mengatakan, untuk jaringan tol di Semarang, integrasi dilakukan dengan menghilangkan fungsi pembayaran di Gerbang Tol (GT) Manyaran. Kemudian perlu dibangun GT baru di Krapyak menuju simpang susun Jangli, di akses masuk Ngaliyan, dan di arah keluar Ngaliyan. Kendaraan cukup bertransaksi sekali dengan tarif merata.
Untuk integrasi di Tol Lingkar Luar (JORR) Jakarta, lanjut Herry, prinsipnya sama. Transaksi cukup dilakukan sekali dan fungsi GT yang melintang di tengah jalan akan dihilangkan. Terlebih, JORR telah terhubung dengan Akses Tanjung Priok yang telah beroperasi penuh. Selain itu, beberapa waktu lalu GT Kayu Besar di JORR juga telah dihilangkan dan diintegrasikan dengan Tol Prof Sedyatmo.
“Dengan integrasi, transaksi hanya dilakukan sekali dengan tarif merata. Memang yang akan diuntungkan adalah kendaraan jarak jauh. Untuk jarak dekat lebih baik tidak lewat jalan tol, tetapi jalan arteri,” kata Herry.
Integrasi sistem sehingga transaksi hanya cukup sekali telah dilakukan di beberapa ruas, yakni Jakarta-Cikampek-Palimanan dan Purbaleunyi untuk tol antarkota. Sementara untuk tol dalam kota telah diterapkan di tol Jakarta-Tangerang-Merak dan Jakarta-Bogor-Ciawi. Integrasi sistem ini merupakan salah satu tahap elektronifikasi jalan tol yang tahun lalu ditandai dengan transaksi secara nontunai di seluruh jalan tol.
Menurut Herry, satu jaringan jalan tol yang juga akan diintegrasikan adalah tol di Surabaya. Namun demikian, persiapan integrasi di sana masih memerlukan waktu. Integrasi dengan tarif merata memang lebih sesuai diterapkan di tol perkotaan. Sementara untuk tol antarkota akan berdasarkan jarak tempuh.
“Sudah dibicarakan dengan badan usaha jalan tol. Tinggal mencari waktu yang tepat untuk diterapkan,” ujar Herry.
Secara terpisah, Vice President Operation Management PT Jasa Marga (Persero) Tbk Bagus Cahya AB mengatakan, rencana integrasi untuk Tol Semarang dan JORR tengah disiapkan. Pihaknya siap untuk melaksanakan integrasi tersebut.
“Untuk tol JORR masih dalam pembahasan. Untuk Tol Semarang, kami menunggu finalisasi di BPJT,” kata Bagus.
Finalisasi yang dimaksud Bagus adalah persetujuan dari BPJT. Menurut rencana, integrasi tol Semarang akan dilakukan tahun ini. Sedangkan untuk JORR masih dalam pembahasan karena menyangkut dengan badan usaha jalan tol yang lain.