JAKARTA, KOMPAS -- PT Sarimelati Kencana Tbk (“Perseroan”) yang juga dikenal sebagai Pizza Hut Indonesia menyelenggarakan paparan publik, di Jakarta, Senin (23/4/2018), dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.
Jumlah saham yang ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya sebesar 604.375.000 (enam ratus empat juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu) saham biasa. Saham yang ditawarkan sebesar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Jeo Sasanto, Direktur Perseroan optimis, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, akan memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan sektor restoran, terutama dari tingginya pertumbuhan konsumsi dari kelas menengah di kota-kota besar di Indonesia.
"Kondisi tren tersebut diharapkan dapat berperan dalam mendukung pertumbuhan Perseroan ke depannya. Terlebih kami fokus pada kualitas makanan serta variasi menu yang terus disempurnakan dengan target pada konsumen kelas menengah," kata Jeo dalam siaran persnya, Senin (23/4/2018).
Dia menjelaskan bahwa, seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 65 persen (enam puluh lima persen) akan digunakan untuk meningkatkan belanja modal Perseroan, baik untuk pembukaan gerai baru maupun renovasi gerai-gerai Pizza Hut Restaurant (PHR) dan Pizza Hut Delivery (PHD).
Perseroan berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Indonesia Timur dan daerah lainnya.
Sisanya sekitar 35 persen akan digunakan untuk pembayaran fasilitas sebagian pinjaman bank atau lembaga keuangan. "Kami terus mengembangkan usaha dengan membuka gerai di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Per 31 Desember 2017, Perseroan telah mengoperasikan 237 gerai PHR dan 156 gerai PHD yang mencakup 76 kota dan kabupaten di 28 provinsi di Indonesia.
Perseroan juga mengoperasikan pabrik pasta di Jakarta, pabrik sosis di Jawa Barat, pabrik dough ball di Jakarta dan Jawa Barat, dan commissary dough ball di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
Pada Penawaran Umum Perdana Saham ini ada 3 (tiga) Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang telah ditunjuk oleh Perseroan yaitu PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT CSLA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas (“Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek”).
Perseroan dan Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek merencanakan Periode bookbuilding pada tanggal 23 April–3 Mei 2018 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia direncanakan 23 Mei 2018.