JAKARTA, KOMPAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pihak PT Kereta Api Indonesia dan PT Kereta Commuter Indonesia untuk menambah jumlah perjalanan kereta dari Tangerang pada jam sibuk pagi hari, yaitu antara pukul 06.00 dan pukul 07.30. Hal ini dilakukan sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi penumpukan penumpang di Stasiun Duri.
Saat ini terdapat lima perjalanan kereta di Tangerang pada pukul 06.00-07.30 dan sempat menurun jadi empat. Namun, untuk lebih maksimal, akan ditambah satu perjalanan lagi sehingga total akan menjadi enam perjalanan.
”Saya sudah bertanya ke beberapa penumpang dan mereka bercerita merasa belum ada perbaikan. Saat ini, perjalanan pada pukul 06.00-07.30 yang semula lima perjalanan, sempat menurun jadi empat, sekarang sudah kami kembalikan menjadi lima perjalanan. Namun, karena masih kurang, saya meminta pihak PT KAI dan PT KCI untuk menambahkan satu perjalanan di antara pukul 06.00-07.00. Nanti akan jadi enam perjalanan,” kata Budi Karya yang telah melakukan inspeksi mendadak beberapa waktu lalu.
Solusi jangka pendek yang dilakukan, selain dengan menambah jumlah perjalanan, adalah dengan mengatur alur penumpang.
Stasiun Duri itu memang problem karena kapasitas terbatas dan penumpang naik signifikan sekali. Dalam jangka pendek juga akan diatur alur penumpang agar bergerak cepat dengan menambah tangga.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Duri juga telah dilakukan kerja sama antara Kementerian Perhubungan dan PT Railink (operator KA bandara) dan PT Kereta Commuter Indonesia. Kerja sama itu berupa penjualan tiket kereta api Bandara Soekarno-Hatta seharga Rp 3.000 dengan jumlah terbatas.
”Program ini merupakan salah satu bentuk realisasi dari upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan operasional yang terjadi pada lintas Batu Ceper-Duri,” kata Zulfikri.
Dalam kerja sama itu, Kemenhub memberikan kesempatan kepada penumpang komuter di wilayah Tangerang untuk naik KA bandara dengan menyebar 4.000 unit voucher senilai Rp 3.000 per unit. Kegiatan naik KA bandara murah itu akan berlangsung selama 1 bulan mulai 17 April 2018 sampai dengan 16 Mei 2018.
Nantinya, masyarakat bisa melakukan perjalanan dengan KA bandara rute Stasiun Batu Ceper-Stasiun Sudirman Baru untuk dua frekuensi pemberangkatan dari Batu Ceper pada pagi hari. Sebaliknya, ada dua frekuensi pemberangkatan dari Stasiun Sudirman Baru menuju Batu Ceper pada sore hari.
Adapun voucer KA bandara dapat diperoleh masyarakat dengan melakukan pembelian melalui customer service (CS) di Stasiun Batu Ceper pada pukul 15.00-20.00. Pembelian voucer perjalanan KA bandara dapat dilakukan satu hari sebelum keberangkatan. Namun, voucer tersebut tidak bisa digunakan pada hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional.
Selain solusi jangka pendek, Kemenhub juga merencanakan solusi jangka menengah dan jangka panjang guna mengurai penumpukan penumpang. Untuk solusi jangka menengah, penambahan jalur yang semula akan lima jalur akan ditambah menjadi enam jalur. Sementara solusi jangka panjang, akan dilakukan shortcut (jalan pintas) jalur kereta dari Tangerang agar langsung menuju Grogol serta peningkatan sinyal fixed block menjadi moving block.
”Dalam jangka menengah kami akan menambah satu jalur, dari lima menjadi enam jalur. Untuk itu, kami harus membebaskan tanah dan itu dibutuhkan satu tahun,” kata Budi Karya.
Jangka panjang yang akan dilakukan ada dua, yakni membuat jalan pintas dan meningkatkan pergerakan. Jalan pintas dilakukan dengan mengatur kereta dari Tangerang agar bisa langsung menuju Grogol tanpa melalui Duri. ”Dan kedua adalah mengubah sinyal fixed block menjadi moving block sehingga bisa meningkatkan pergerakan kurang lebih 30 sampai 40 persen,” kata Budi Karya.
Jalan pintas dilakukan dengan mengatur kereta dari Tangerang agar bisa langsung menuju Grogol tanpa melalui Duri.
Dengan solusi-solusi ini, dia mengharapkan agar tingkat pelayanan yang ada di Stasiun Duri menjadi lebih baik dari sebelumnya. ”Semoga apa yang kita lakukan ini bisa memberikan suatu solusi untuk mengembalikan level of service yang lebih baik,” kata Budi Karya.