JAKARTA, KOMPAS — Laba bersih konsolidasian PT Astra International Tbk pada triwulan I-2018 mencapai Rp 5,0 triliun atau turun 2 persen dibandingkan periode sama tahun 2017. Pendapatan bersih konsolidasian Grup Astra meningkat 14 persen menjadi Rp 55,8 triliun.
Sebagian segmen bisnis Grup Astra, khususnya segmen otomotif dan agrobisnis, mengalami penurunan kinerja. Adapun peningkatan kinerja antara lain terjadi di segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi.
”Grup Astra diperkirakan akan terus mendapat keuntungan dari harga batubara yang stabil,” kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto melalui siaran pers yang dikutip Kompas, Selasa (24/4/2018).
Menurut Prijono, persaingan di pasar mobil diperkirakan semakin meningkat.
Peningkatan kompetisi di pasar mobil ikut menurunkan laba bersih bisnis otomotif Grup Astra sebanyak 8 persen menjadi Rp 2,1 triliun pada triwulan I-2018.
Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup Astra turun 6 persen menjadi Rp 1,1 triliun. Laba bersih segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi Grup Astra meningkat 68 persen menjadi Rp 1,5 trilliun.
Laba bersih segmen agrobisnis Grup Astra turun 55 persen menjadi Rp 283 miliar. Divisi infrastruktur dan logistik Grup Astra mencatat kerugian bersih Rp 23 miliar dibandingkan laba bersih Rp 67 miliar pada triwulan I-2017.
Laba bersih segmen teknologi informasi Grup Astra naik 4 persen menjadi Rp 27 miliar. Adapun laba bersih divisi properti Grup Astra sebesar Rp 6 miliar dibandingkan laba bersih Rp 42 miliar pada tahun sebelumnya.