DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah berupaya mendorong industri sawit secara berkelanjutan untuk menyerap tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Harapannya, perkebunan dan industri kelapa sawit dapat terus berlangsung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan hal itu di sela-sela Konferensi Internasional Kelapa Sawit dan Lingkungan atau International Conference on Palm Oil and the Environment (ICOPE) 2018 di Denpasar, Bali, Selasa (25/4/2018).
”Pemerintah sangat concern agar keberlangsungan industri sawit berjalan baik karena ini menyangkut hidup jutaan masyarakat, baik di perkebunan rakyat, swasta, maupun BUMN,” kata Darmin.
ICOPE diselenggarakan Sinar Mas Agribusiness and Food, World Wildlife Fund (WWF), dan Cirad, lembaga penelitian yang berbasis di Perancis. Tujuan penyelenggaraan ICOPE adalah mencari solusi peningkatan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan dengan pendekatan sains dan teknologi.
Darmin menambahkan, melalui ICOPE, diharapkan dapat ditemukan solusi terkait berbagai pandangan dalam industri sawit, baik dari aktivis dan peneliti yang mendukung maupun yang kritis terhadap industri sawit.
Melalui ICOPE, diharapkan dapat ditemukan solusi terkait berbagai pandangan dalam industri sawit, baik dari aktivis dan peneliti yang mendukung maupun yang kritis terhadap industri sawit.
CEO WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengatakan, inovasi dan teknologi dalam perkebunan dan industri sawit bisa meningkatkan efisiensi perkebunan dan industri sawit.
Berbagai upaya mitigasi, lanjut Aditya, seperti melindungi habitat dan konservasi hutan, juga perlu dilakukan. ”Kerja sama antarpemangku kepentingan diperlukan untuk mendapatkan perkebunan sawit yang berkelanjutan,” katanya.
Melalui ICOPE, diharapkan kerja sama tersebut lebih dapat dicapai.