JAKARTA, KOMPAS - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyasar program-program strategis pemerintah untuk meningkatkan kinerja. Di tengah tantangan menurunkan rasio kredit bermasalah, bank milik negara itu berkontribusi optimal menopang pembangunan infrastruktur dan mikro.
Di sektor infrastruktur, hingga Maret 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp 137 triliun atau 59 persen total komitmen sebesar Rp 232,6 triliun. Pada Januari-Maret 2018, Bank Mandiri juga telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 3,55 triliun.
”Kami cukup agresif mendukung pemerintah merealisasikan proyek-proyek strategis dan prioritas. Dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan proyek-proyek itu akan mulai dirasakan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Pada triwulan I-2018, laba bersih Bank Mandiri tercatat Rp 5,9 triliun, tumbuh 43,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Bank Mandiri juga telah menyalurkan kredit sebesar Rp 703 triliun atau tumbuh 7,1 persen secara tahunan.
Adapun, pada triwulan I-2018, PT Bank Permata Tbk menyalurkan kredit Rp 99,8 triliun, meningkat dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 95,4 triliun. NPL Bank Permata juga turun dari 6,4 persen pada triwulan I-2017 menjadi 4,6 persen pada triwulan I-2018.
”Perbaikan rasio NPL itu merupakan hasil dari pengelolaan kualitas aset,” kata Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah dalam siaran pers.
Pembagian dividen
Sementara itu, para pemegang saham PT Bank CIMB Niaga Tbk setuju membagikan dividen tunai maksimal 20 persen atau Rp 595,5 miliar dari laba bersih CIMB Niaga tahun 2017. CIMB Niaga juga membeli kembali saham sebanyak 208,2 juta lembar dari publik. ”Total biaya beli kembali saham itu sebesar Rp 261.874.305.672,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan dalam siaran pers.
Terkait investasi di dalam negeri dan luar negeri, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk masih terus menjajaki setelah mengantongi kontrak kerja di 7 negara dan berencana untuk menambah ruas jalan tol. ”Kami sudah ada (proyek) di 7 negara. Bulan ini akan ada lagi proyek jembatan di Sarawak (Malaysia),” kata Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono, dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Selasa, di Jakarta.
Dalam siaran pers, PT Astra International Tbk mengumumkan, pada triwulan I-2018 laba bersih konsolidasi mencapai Rp 5,0 triliun, turun 2 persen dibandingkan periode sama tahun 2017. ”Grup Astra diperkirakan akan terus mendapat keuntungan dari harga batubara yang stabil,” kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto. (HEN/NAD/CAS)