JAKARTA, KOMPAS--Sejumlah perusahaan membukukan pertumbuhan laba bersih secara tahunan per triwulan I-2018. Belanja modal juga sudah disiapkan untuk merealisasikan aksi korporasi tahun ini.
PT Astra International Tbk menyiapkan belanja modal Rp 29 triliun pada tahun ini. Jumlah itu meningkat 26,08 persen dibandingkan tahun lalu.
“Penggunaan belanja modal terbesar untuk United Tractors, yang hampir Rp 12 triliun karena harga batubara di angka 90 dollar AS per ton," kata Direktur Independen Astra International Djony Bunarto Tjondro seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto menambahkan, perusahaan akan menanamkan modal Rp 2 triliun untuk proyek penyelesaian dan pelebaran Jalan Tol Tangerang-Merak yang dikerjakan anak usaha Grup Astra, yakni PT Marga Mandala Sakti. Tahun ini, Grup Astra juga tetap berinvestasi di sektor agribisnis dengan modal Rp 2 triliun. Perusahaan juga akan menyuntikkan dana Rp 1,8 triliun untuk PT Serasi Autoraya.
"Kami menyiapkan Rp 2,7 triliun untuk perluasan industri otomotif. Tahun ini kami juga berinvestasi pada Go-Jek sebesar Rp 2 triliun," ujar Prijono.
Pada triwulan I-2018, Astra membukukan laba bersih Rp 4,9 triliun atau turun 2 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Secara terpisah, Direktur Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ANS Kosasih mengatakan, belanja modal yang disiapkan tahun ini sekitar Rp 15 triliun. Dana itu berasal dari penghasilan perseroan dan surat utang global ”Komodo Bonds” senilai Rp 5,4 triliun.
Menurut Kosasih, tahun lalu, perseroan banyak berinvestasi di berbagai proyek. Proyek yang telah beroperasi, seperti Jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Seroja), masih perlu waktu pengembalian modal sekitar 8-10 tahun.
Perbankan
Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk membukukan laba bersih konsolidasi (belum diaudit) Rp 877 miliar pada triwulan I-2018. Laba bersih itu tumbuh 37 persen dari triwulan I-2017.
"Kinerja positif pada triwulan I-2018 itu seiring dengan kondisi makro ekonomi yang menunjukkan perbaikan secara perlahan," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan dalam siaran pers.
Total aset CIMB Niaga per akhir Maret 2018 mencapai Rp 257,5 triliun atau tumbuh 8,7 persen dalam setahun.
PT Bank OCBC NISP Tbk membukukan kenaikan laba bersih sebesar 18 persen dalam setahun, menjadi Rp 663 miliar per triwulan I-2018. Adapun aset tumbuh 12 persen menjadi Rp 161,6 triliun.
“Survei perbankan yang dikeluarkan Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit akan meningkat di triwulan II-2018. Momen Ramadhan dan Lebaran juga akan mendongkrak permintaan kredit. Bank OCBC NISP optimis dapat membukukan pertumbuhan kredit sesuai rencana," kata Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja.
Sementara itu, terkait upaya melibatkan swasta dalam pembangunan infrastruktur, pemerintah menyiapkan skema kerja sama berupa konsesi terbatas. Melalui skema itu, swasta dapat mengelola infrastruktur yang telah dibangun pemerintah.
“Proyek yang sudah jadi akan kita berikan pengelolaan asetnya kepada swasta. Swasta membeli hak untuk mengelola aset dan harus memberi kompensasi kepada pemerintah dalam bentuk pembayaran di depan. Pembayaran ini yang akan digunakan untuk membangun infrastruktur baru lainnya,” kata Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo.
Hal itu disampaikan dalam diskusi Thee Kian Wie kemarin, di Jakarta.