Pengaruh Fluktuasi Tak Signifikan

Kompas

Garibaldi Thohir

SINGAPURA, KOMPAS — Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir mengatakan, bagi perusahaan tambang batubara, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini karena baik penerimaan maupun pengeluaran, sebagian besar dalam mata uang dollar AS. Penguatan dollar AS terhadap rupiah hanya berdampak kecil bagi arus kas perusahaan.

”Untuk Adaro, sekitar 75 persen penerimaan perusahaan dalam mata uang dollar AS. Begitu pula belanja operasi perusahaan dalam mata uang dollar AS. Jadi, porsinya hampir seimbang. Tidak begitu signifikan (pengaruh menguatnya dollar AS terhadap rupiah). Kalaupun ada, hanya sedikit saja dampaknya,” ujar Thohir, Sabtu (28/4/2018) di Singapura.

Thohir menambahkan, sebenarnya perusahaan berpotensi menambah pendapatan melalui pemberian insentif oleh pemerintah. Insentif itu berupa penambahan produksi batubara sebanyak 10 persen untuk setiap perusahaan tambang batubara. Insentif tersebut diberikan menyusul kebijakan pemerintah menetapkan harga batubara untuk pasokan di dalam negeri, yakni 70 dollar AS.

”Namun, tak mudah menambah produksi 10 persen tersebut. Selain perlu tambahan alat-alat berat, proyeksi atau rencana kerja perusahaan kami sudah sulit dilakukan perubahan. Wilayah operasi kami bukan wilayah baru. Mana lagi yang mau ditambang biar bertambah (produksinya)?” kata Thohir.