DUBAI, KOMPAS – Pengusaha Real Estat Indonesia menawarkan investasi properti dan jalan tol kepada investor Dubai, Uni Emirate Arab, senilai Rp 128,96 triliun. Selain itu, asosiasi tersebut juga membuka peluang untuk berinvestasi properti di Dubai dan Vietnam.
Hal itu mengemuka dalam Indonesia-Dubai Real Estate Investment Forum yang di gelar di Kantor Dubai Real Estate Institute (DREI), Dubai, Uni Emirat Arab. Hadir dalam forum itu antara lain Ketua Umum Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) yang juga Presiden Federasi Real Estat Internasional (FIABCI) Asia Pasifik Soelaeman Someawinata, CEO DREI Mahmood Hesham El Burai, Wakil Presiden REI Bidang Hubungan Internasional Rusmin Lawin, dan Konsul Jenderal RI untuk Dubai Arzaf Firman.
Forum yang digelar FIABCI Indonesia dengan Konsulat Jenderal RI di Dubai itu merupakan rangkaian Kongres FIABCI Dunia ke-69 yang digelar pada 28 April-2 Mei. Tema utama yang diangkat adalah Happy Cities. Tema itu akan diwujudkan dalam empat pilar utama, yaitu perencanaan, tata kelola dan kebijakan, keterlibatan warga, serta pasar baru dan hubungan intrinsiknya dengan asosiasi real estat.
Rusmin, Senin (30/4/2018) di Dubai, mengatakan, ada 14 investasi yang ditawarkan. Investasi itu antara lain pengembangan Anal Internasional Resort di Padang, Sumatera Barat; Mandeh Resort Paradise di Mandeh, Sumatera Barat; Tanjung Buton Industrial Forest City di Riau, jalan tol Balaraja-Semanan, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park di Bali, dan Pekan Baru Park di Riau.
“Investasi itu tidak sekadar pembelian properti, tetapi juga berupa pembiayaan patungan untuk berinvestasi bersama-sama,” kata dia.
Rusmin menambahkan, komitmen itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) REI dengan Dubai Real Estate Institute. MoU itu tentang upaya pengembangan bisnis real estat kedua negara, khususnya di bidang investasi dan pemasaran properti.
Mahmood mengemukakan, saat ini Dubai terus mengembangkan diri sebagai pusat properti dunia. Hal itu tidak hanya di perencanaan, tata kota, pengembangan bangunan-bangunan dengan beragam arsitektural, tetapi juga investasi dan jasa porperti.
“Kami membuka kerja sama dengan berbagai negara. Salah satunya adalah membuat komitmen dengan REI di bidang investasi dan pemasaran,” kata dia.
Soelaman mengatakan, dalam forum internasional Indonesia harus dapat mengambil peran. Peran itu tidak hanya untuk mendatangkan investasi ke Indonesia, tetapi Indonesia juga harus berinvestasi di luar negeri.
Melalui FIABCI, lanjut Soelaeman, REI masuk dalam jaringan internasional properti dunia. REI dan FIABCI Indonesia akan memanfaatkan jaringan itu untuk mendatangkan investasi atau berinvestasi di luar negeri. “Kita memiliki jaringannya, tetapi kita tetap akan berkolaborasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah di luar negeri untuk membuka pasar investasi,” kata dia.
President Director PT PP Properti Tbk Taufik Hidayat mengemukakan, PP Properti menawarkan proyek pembangunan apartemen di Surabaya senilai Rp 1,2 triliun dan hotel di Pekanbaru senilai Rp 400 miliar. Di sisi lain, PP Properti juga akan menjajaki investasi properti di Dubai dan Vietnam.
“Kami akan berkolaborasi dengan pelaku usaha nasional untuk menjajaki investasi tersebut. Namun, kami masih mengkajinya secara mendalam, antara lain menyangkut risiko, finansial, dan kondisi pasar,” kata dia.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Triniti Dinamik Samuel S Huang menyatakan telah bertemu dengan investor dan manajer pendanaan di Dubai. Mereka tidak hanya ingin membeli tetapi juga akan turut serta dalam pembiayaan di sebuah proyek properti senilai Rp 1 triliun di Tangerang Selatan, Banten.