Target 17 Juta Wisatawan Mancanegara Harus Tercapai
Oleh
Maria Clara Wresti
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pariwisata menggelar program hot deals di tiga pintu utama pariwisata. Diharapkan program ini bisa mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman hingga 2,5 juta kunjungan, berkontribusi pada target 17 juta kunjungan wisman yang harus dicapai pada 2018.
”Kami menyelenggarakan tiga hot deals, yakni di Kepulauan Riau, Bali, dan Jakarta. Untuk Jakarta dan Bali, kami menargetkan masing-masing satu juta wisman. Untuk Kepri, kita menargetkan 500.000 wisman,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, pekan lalu.
Dia menjelaskan, hot deals menggunakan konsep ekonomi berbagi. Para pelaku industri pariwisata menjual barang atau jasa yang tidak laku karena low seasons. Hot deals ini memberikan diskon pada unsur 3A (aksesibilitas, atraksi, dan amenitas). ”Paket wisata dijual dengan harga yang murah sehingga menggugah wisatawan untuk datang ke Indonesia,” kata Arief.
Harga hot deals ini, menurut dia, lebih murah dibandingkan dengan hot deals serupa yang digelar negara lain. Program hot deals 3 hari 2 malam di hotel bintang tiga dijual dengan harga Rp 1 juta. Adapun Malaysia menjual dengan harga Rp 2,2 juta-Rp 2,6 juta, sedangkan Thailand menjual dengan harga Rp 2,4 juta-Rp 2,8 juta untuk 3 hari 2 malam.
Infrastruktur
Untuk mendukung pertumbuhan pariwisata, terutama di Nusa Tenggara Timur, PT Indonesia Ferry Properti yang merupakan anak usaha patungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyelesaikan konstruksi area komersial tahap I Kawasan Pelabuhan Penyeberangan Labuan Bajo, NTT. Konstruksi itu dibangun bersama PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP), dengan total investasi sebesar Rp 398 miliar.
Proyek area komersial yang dibangun merupakan bagian dari program pengembangan kawasan Pelabuhan Penyeberangan Labuan Bajo yang meliputi pembangunan marina, amphitheater, promenade, hotel, dan pengembangan dermaga penyeberangan.
”Pembangunan areal komersial ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung program pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas di Indonesia, termasuk Labuan Bajo,” kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi.
Area amphitheatre menjadi daya tarik tersendiri karena menjadi lokasi pertunjukan pentas seni dan budaya sebagai refleksi dari kearifan lokal Labuan Bajo. Keunikan lainnya, akan dibangun promenade pejalan kaki di pinggir pantai yang dapat diakses oleh masyarakat umum.
Sementara dalam kesempatan terpisah di Jakarta, Bupati Batang Wihaji mengungkapkan, transportasi masih menjadi kendala untuk pengembangan pariwisata di Batang. ”Saat ini untuk perjalanan dari udara, wisman harus ke Semarang dulu, yang jauhnya dua jam perjalanan darat ke Batang. Kami berharap pemerintah mau membangun bandara perintis di Batang,” ujar Wihaji.
Untuk kereta api, dia juga mengatakan, tidak ada kereta eksekutif yang berhenti di Batang, padahal Batang punya dua stasiun,” ujarnya.
Opsi lain yang akan dikembangkan untuk transportasi di Batang adalah membuat transpotasi umum dari Stasiun Pekalongan menuju berbagai destinasi wisata di Batang.