BANYUWANGI, KOMPAS — PT Inka (Persero) berencana membuka pabrik baru di Banyuwangi, Jawa Timur, untuk memenuhi permintaan pasar ekspor. Keberadaan pabrik baru itu akan meningkatkan produksi Inka hingga dua kali lipat.
Pabrik dengan nilai investasi sekitar Rp 600 miliar tersebut akan didirikan di atas lahan seluas 72 hektar milik PT Perkebunan Nusantara di Kalipuro, Banyuwangi. PT Inka menargetkan konstruksi pembangunan pabrik dapat dilakukan pada Agustus 2018.
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Inka Mohamad Nur Shodiq menyampaikan hal itu saat berkunjung ke Banyuwangi, Senin (7/5/2018). ”Saat ini PT Inka sedang mengembangkan pasar ekspor karena untuk pasar domestik sudah berhasil kami penuhi. Pasar ekspor, terutama ke negara-negara anggota ASEAN, masih sangat terbuka,” ujarnya.
Shodiq menyebutkan, kepercayaan negara-negara anggota ASEAN terhadap kereta produksi Inka cukup tinggi. Terkait pasar ekspor, tahun ini Inka memproduksi 250 kereta untuk Bangladesh dan dua rangkaian kereta rel diesel untuk Filipina. Inka juga mendapat proyek pembuatan kereta penumpang untuk Sri Lanka dengan nilai mencapai Rp 600 miliar.
Keberadaan pabrik Inka II di Banyuwangi akan melengkapi pabrik Inka I di Madiun. Selama ini, kapasitas produksi maksimal Inka I di Madiun sebanyak 2 kereta per hari.
”Dengan adanya pabrik Inka II di Banyuwangi, kapasitas produksi kami bisa naik menjadi 4 kereta per hari,” kata Shodiq.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik rencana Inka membangun pabrik di Banyuwangi. Namun, ada sejumlah catatan yang dititipkan Anas untuk Inka, antara lain desain tata ruang Inka II yang disesuaikan dan dirancang agar menjadi konsep industri hijau. Selain itu, pabrik kereta api tersebut dapat disinergikan dengan industri pariwisata.
”Kami berharap 50-70 persen tenaga kerja di Inka II dari Banyuwangi. Kami tidak bisa memaksa karena memang dibutuhkan kemampuan standar pekerja. Namun, kami bisa meminta agar PT Inka juga menyiapkan pelajar SMK agar bisa bekerja di sana,” ujarnya.