Perajin Indonesia Akan Melatih Pelaku Usaha Mebel Laos
Oleh
Emanuel Edi Saputra dari Vientiane, Laos
·2 menit baca
VIENTIANE, KOMPAS - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia menjalin kerja sama dengan Jaringan Industri Produksi Kayu Laos. Kerja sama itu meliputi peningkatan keterampilan para pengusaha dan pengelola serta membangun industri melalui investasi.
Sekretaris Jenderal Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur saat menghadiri forum bisnis di Vientiane, Laos, Senin (7/5/2018), mengatakan, ada dua hal yang menjadi fokus. Pertama, membantu Laos membuat furnitur dan kerajinan. Sekitar 50 orang dari Laos, baik pengusaha dan pengelola potensial akan dilatih sekitar tiga bulan di Indonesia.
”Sepulang dari Indonesia dengan keahlian yang mereka peroleh, baik yang ahli memotong, menganyam, dan ukir akan menjadi pelatih untuk masyarakatnya di Laos yang berminat menjadi tenaga kerja di industri tersebut. Mereka akan ditempatkan di anggota HIMKI tahun ini. HIMKI memiliki 3.000 anggota di 12 daerah,” kata Sobur.
Kedua, rencana investasi antara HIMKI dengan Jaringan Industri Produksi Kayu Laos untuk membangun industri mebel dan kerajinan di Laos, misalnya, dengan mendirikan pabrik. Laos tidak mampu membangun sendiri.
Kerja sama ini berawal pada Oktober tahun lalu saat Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith berkunjung ke Indonesia secara khusus meminta bantuan kepada Indonesia untuk mengembangkan industri furnitur dan kerajinan. Selama lebih dari 30 tahun, Laos mengekspor kayu gelondongan ke China dan Vietnam sehingga tidak mendapatkan nilai tambah.
Presiden Jaringan Industri Produksi Kayu Laos Yothin Vetsaphong mengatakan, banyak tenaga kerja terampil di Indonesia di industri mebel dan kerajinan. ”Seandainya setiap provinsi di Laos memiliki tenaga kerja yang terampil seperti di Indonesia, pertumbuhan industri furnitur akan meningkat,” ujar Yothin.
Direktur Jenderal untuk Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Laos Phongsamouth Anlavan mengatakan, ada kesamaan budaya antara Indonesia dan Laos. Pemerintah Laos mendukung investasi perusahaan Indonesia masuk ke Laos.