GRESIK, KOMPAS — Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE akan membelanjakan modalnya hingga hampir Rp 3 triliun untuk membeli lahan dan melengkapi infrastruktur di dalam kawasannya.
”Kami menargetkan pada tahun 2030 lahan kami mencapai 1.800 hektar. Saat ini baru 1.110 hektar. Masih banyak lahan yang harus dibebaskan lagi,” kata Director Finance PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) Rally Eko Kurniawan di Manyar, Gresik, Jawa Timur, Selasa (8/5/2018).
BKMS adalah pengelola JIIPE di sisi darat, sedangkan untuk sisi laut (dermaga) dikelola oleh PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS). Kedua perusahaan ini merupakan gabungan dari PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (anak usaha PT Pelindo III) dengan PT Usaha Era Pratama Nusantara (anak usaha PT AKR Corporindo Tbk), tetapi dengan komposisi saham yang berbeda di setiap usaha.
Rally mengatakan, selain pembebasan lahan dan pemadatan lahan, belanja modal itu akan digunakan untuk pembangunan instalasi pembuatan air bersih dari air laut (reverse osmosis) dan instalasi pengolahan air limbah.
”Pertumbuhan industri akan meningkatkan permintaan akan air bersih dan pengolahan limbah. Kami ingin semua fasilitas tersedia di sini sehingga bisa menjadi pemasukan bagi kami saat lahan sudah terjual semua,” kata Rally.
Saat ini dari 1.110 hektar lahan yang siap pakai, baru 100 hektar lahan terjual. Ke-100 hektar lahan itu dipakai oleh tujuh tenan. ”Memang masih kecil karena kami juga baru memulai membuka lahan sekitar tahun 2013. Kami berharap Freeport akan masuk ke JIIPE sehingga lahan yang terjual akan semakin luas. Rencananya Freeport akan membangun smelter di lahan 100 hektar,” kata Rally.
Sementara Director Finance PT Berlian Manyar Sejahtera Dewi Djunaidi menjelaskan keberadaan dermaga JIIPE membuat pelaku industri di kawasan itu bisa berhemat hingga 20 persen untuk biaya logistik.
”Dengan menyatunya kawasan industri dengan pelabuhan, pelaku industri tidak perlu lagi mengeluarkan biaya angkut atau trucking. Tidak perlu lagi kena macet di jalan yang menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya,” kata Dewi.
Dermaga BMS mampu menampung kapal dengan bobot mati 100.000 dwt. Namun, saat ini kapal yang masuk baru berbobot 65.000 dwt. ”Kedalaman di dermaga ini mencapai 14 meter sehingga kapal besar bisa merapat. Dermaga ini juga mempungai lebar 30 meter dan kiri kanan sisinya bisa dipakai untuk bongkar muat kapal,” kata Dewi.