JEMBER, KOMPAS - Budidaya komoditas edamame menjadi alternatif komoditas pertanian di wilayah Jember, Jawa Timur. Pasar ekspor hortikultura itu dinilai masih sangat terbuka lebar di tengah fluktuasi pasar tembakau.
Selama ini tembakau menjadi komoditas andalan Jember. Namun, fluktuasi pasar tembakau membuat antisipasi pengembangan komoditas lain sebagai diferensiasi produk pertanian wajib dilakukan.
”Saat ini pasar tembakau di dunia semakin sempit. Jember tidak bisa hanya mengandalkan tembakau hingga 50 tahun ke depan. Budidaya edamame merupakan peluang baik karena potensi pasar ekspor masih terbuka lebar,” ujar Asisten II Bidang Perekonomian Kabupaten Jember Edy Budi Susilo di sela-sela pembukaan Program Sekolah Edamame di Jember, Selasa (8/5/2018).
Menurut Edy, kontribusi edamame Indonesia untuk pasar ekspor seluruhnya disuplai dari Jember. Jumlahnya sekitar 6.000 ton per tahun. Kontribusi itu hanya sekitar 5 persen dari total kebutuhan pasar edamame dunia.
Melihat peluang tersebut, Pemerintah Kabupaten Jember mendukung siapa saja, termasuk pihak swasta, untuk mengembangkan industri pertanian hortikultura, terutama komoditas edamame.
1.000 hektar
Kepala Dinas Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Jember Maskur mengatakan, luas tanam edamame di Jember mencapai 1.000 hektar. Dengan rata-rata produktivitas 8 ton, produksi edamame Jember mencapai 8.000 ton.
”Dalam setahun, Jember bisa mengirim sekitar 6.000 ton edamame untuk pasar ekspor, sedangkan 2.000 ton lainnya untuk konsumsi lokal. Komoditas ekspor edamame itu dikirim untuk memenuhi kebutuhan Amerika, Eropa, dan Jepang,” katanya.
Selama ini, produksi dan ekspor edamame dilakukan PT Mitra Tani Dua Tujuh. Namun, kini budidaya edamame di Jember juga dilakukan PT Gading Mas Indonesia Teguh.
Presiden Direktur PT Gading Mas Indonesia Teguh, Jahya Lukas, sepakat, peluang edamame Jember di pasar ekspor sangat terbuka. Menurut dia, Taiwan, China, Thailand, dan Vietnam sebagai pemasok utama edamame di pasar global memiliki aneka permasalahan beragam.
”Indonesia, dalam hal ini Jember, memiliki produksi edamame yang kualitasnya tak kalah dari negara penghasil lainnya. Asalkan kualitas terjaga dan volume mencukupi, kita memiliki peluang untuk bersaing di pasar dunia,” ujarnya.
Di Sekolah Edamame, peserta dibekali pengetahuan pemilihan dan pengolahan lahan, tanaman, pupuk, serta cara pemupukan, penggunaan pestisida, panen, dan sortasi.