Edamame Butuh Penanganan Khusus
JEMBER Organisme pengganggu tanaman masih menjadi musuh besar bagi petani edamame. Untuk edamame komoditas ekspor, petani membutuhkan inovasi untuk menangani masalah tersebut karena penggunaan pestisida kimia tidak dapat dilakukan. Hal itu disampaikan Kaswanto, seorang petani edamame, ketika ditemui di sekolah edamame yang digelar PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) di Jember, Rabu (9/5/2018). ”Saat musim kemarau, tanaman edamame kerap diserang ulat, lalat bibit, dan kutu kebul. Sementara saat musim hujan, jamur menjadi musuh utama petani edamame,” ujarnya. Dari pantauan Kompas, sejumlah daun edamame milik petani berlubang. Daunnya layu dan berwarna kekuningan. Penyuluh pertanian PT GMIT yang juga pengajar di sekolah edamame, Agus Wahyudi, mengatakan, salah satu tujuan sekolah edamame ialah pemantauan dan penanganan organisme pengganggu tanaman. Beberapa inovasi akan diajarkan, seperti pola budidaya dua baris.