Jelang Ramadhan, BI Cirebon Waspadai Peredaran Uang Palsu
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Menjelang Ramadhan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon menyiapkan langkah antisipasi peredaran uang palsu di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Antisipasi tersebut perlu dilakukan karena transaksi keuangan saat Ramadhan dan Lebaran meningkat.
Kepala Kantor Perwakilan BI Cirebon Abdul Majid Ikram mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan polisi dan menyosialisasikan ciri uang palsu kepada masyarakat untuk mengantisipasi peredaran uang palsu. Peredaran uang palsu diketahui marak terjadi di pasar.
”Saat Ramadhan, uang bernominal kecil yang paling banyak digunakan. Kami sudah meminta mitra kami di pasar untuk mencari dan melaporkan jika mendapatkan uang palsu,” ujar Majid di sela-sela inspeksi mendadak di Pasar Kanoman, Cirebon, terkait harga bahan pangan, Jumat (11/5/2018).
Majid mengatakan, menjelang Ramadhan dan Lebaran, transaksi keuangan memang meningkat sebab kebutuhan masyarakat untuk berbelanja juga naik. Namun, ia optimistis, peredaran uang palsu dapat dicegah.
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Cirebon Rawindra mengatakan, saat ini terdapat 115 orang yang menjadi mitra SP (sistem pembayaran). Mitra SP merupakan para pedagang yang tersebar di pasar wilayah Cirebon, Kabupaten Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Mereka menjadi perpanjangan tangan BI untuk mencegah peredaran uang palsu.
”Ini langkah pencegahan dan cukup berdampak untuk mengurangi peredaran uang palsu,” ujarnya. Rawindra mencontohkan, pada 2015 tercatat ada lebih dari 15.000 lembar uang palsu. Lalu, 2016 ketika mitra SP diluncurkan, uang palsu tercatat 7.077 lembar dan 2017 sebanyak 6.093 lembar. Adapun pada 2018 hingga April tercatat 903 lembar uang palsu di wilayah Cirebon.